Rabu, 22 April 2020

PERAN SERTA WARGA PEDULI LINGKUNGAN


Oleh: Rokhmat

Di medsos group WA dari beberapa temen mengirimkan pamplet bergambar bumi yang sejuk, bahwasannya kemaren tanggal 22 yang bertulisakan Hari Bumi Sedunia diperingati dan di peringati setiap tanggal 22 April, lantas apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi ini ?
Ada beberapa hal kecil yang bisa dilakukan untuk ikut memperingati Hari Bumi Sedunia.

Salah satu keistimewaan Islam adalah ajarannya bersifat komprehensif, Islam tidak hanya mengajarkan bagaimana hablun min Allah  (hubungan dengan Allah), hablun minannas  (hubungan sesama manusia), tapi juga meliputi hablun minal alam (hubungan dengan alam dan sesama makhluk). Dalam konsep Hablumminal Alam sudah terpatri dengan apik, dimana konsep tersebut yang aku fahami sedikit, merupakan sarana untuk mencintai Tuhan dengan upaya mencintai dan menjaga alam  lingkungan sekitar kita. Tercatat menurut sejarah Hari Bumi Sedunia ini pertama kali pada tahun 1970 dari hal tersebut di atas islam lebih dulu menganjurkan supaya peduli dengan alam.

Gagasan Hari Bumi Sedunia pertama kali muncul pada awal 1960, ketika sebagian elemen masyarakat di Amerika Serikat mulai menyadari pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan bumi.
Melansir dari Wikipedia hari bumi dicangkan oleh  senator Amerika Serikat Gaylord Nelson yang juga sebagai seorang pengajar lingkungan hidup.

Terkait hal mengenai lingkungan. Keadaan bumi dan lingkungan semakin memburuk. Aktivitas manusia menjadi penyebab terbesar dari kerusakan lingkungan. Penebangan pohon ilegal, pencemaran sungai, polusi udara, sampah plastik yang menumpuk, tanaman tidak terurus hingga penumpukan sampah, puing-puing bekas bangunan dan taman-taman hijau yang tidak terurus merupakan beberapa hal yang memberi kontribusi pada kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan semakin meningkat lantaran kurangnya kepedulian manusia terhadap lingkungan.


Sikap kurang peduli ini kerap diiringi anggapan bahwa menyelamatkan lingkungan harus dengan kegiatan besar dan spektakuler. Padahal dengan hal-hal sederhana, kita dapat ikut serta dalam penyelamatan lingkungan.

Nah, dari beberapa warga secub kecil yaitu warga perumahan Grand Cikarang City pasnya warga Rt 16 Rw 11 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi sebagian upaya yang peduli lingkungan, memberikan beberapa langkah kecil yang bisa kita terapkan sehari-hari. Dengan langkah-langkah kecil dan sederhana ini, jika dilakukan terus-menerus, bisa memberikan dampak baik bagi lingkungan.

Mengingat tersedianya lahan fasos yang berada di lingkungan sekitar yaitu lahan kosong yang sudah di tanami beberpa pohon beberapa tahun namun kurang terurus. Padahal untuk tanaman dan
tumbuhan tersebut sangat bermanfaat untuk meyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen.

Dari beberpa warga setempat berupaya mengisi pekarangan fasos dan beberpa meter lahan di depan rumah di isi dengan berbagai tumbuhan, tidak hanya bermanfaan untuk lingkungan, tetapi juga diri sendiri. Misalnya membuat resapan biopori, tanaman hidroponik, pembuatan pupuk organik dari dedaunan tanaman sekitar dan membuat P.O.C (Pupuk Organik Cair) dan tanaman obat-obatan, sayuran, atau buah-buahan, jika ingin mendapatkan hasilnya. Namun, tanaman hias juga tidak kalah menarik untuk dilihat. Bagi yang tidak memiliki pekarangan, bisa menaruh di pot-pot kecil.



Nah, itulah beberapa langkah kecil yang bermanfaat bagi lingkungan. Untuk bisa mengubah hal besar, mulailah untuk mengubah diri sendiri. Semakin banyak orang sadar tentang pentingnya menjaga lingkungan, maka semakin mudah langkah-langkah besar untuk menyelamatkan bumi.

Saya sempat berbincang dengan salah satu warga sekitar yang sudah mencoba melakukan kepedulian terhadap lingkungan yaitu Pak Dwi yang menurut penuturan beliau sudah melakukan hal tersebut sejak pertama kali mendiami di rumah blok F09, beliau melakukan bersih-bersih lingkungan yang ringan-ringan dan sesuai yang beliau mampu dari nyapu, membuat beberapa tanaman hias, pohon cabe, menghias rumah dengan pernak pernik dari tanaman, hingga kolam ikan mini di rumah beliau, bahkan beberapa minggu ini bersama beberapa warga satu Gang Adem Ayem (Pak Andi, Pak Kadrio, Pak Azis dan Pak Aris) kadang beberapa kali di bantu dari warga sekitar yang di lakukan semasa musim PSBB atau lock down karena sebab wabah virus corrona setiap hari waktu dan tenaganya untuk melakukan bersih-bersih di area fasos untuk taman dan di tanami berbagai tanaman hias dan palawija dan beberapa warga seperti Pak Azis sudah mulai  belajar membuat pupuk organik cair (P.O.C) yang terbuat dari bonggol gedebog pisan, gula merah, dan air bekas nyuci beras yang di masukin ke botol. Dan beberapa sudah membuat lubang pembuangan sampah untuk pembuatan permentasi pupuk kompos organik.


"Lingkungan bukanlah milik siapa pun untuk dihancurkan; adalah tanggung jawab semua orang untuk melindungi”.

#bersamapedulilingkungan
#bersamamerawatlingkungan
#bersamakitabisa
#lawancorrona

Tabik
Gcc 22 april 2020
Salam Ngopi Nusantara









Tidak ada komentar:

Posting Komentar