Rabu, 08 April 2020

MANA YANG KAMU PILIH ( (Bahagia, Suka, Senang, Sedap, Nyaman)



Oleh : Rokhmat

Kata Bahagia tidak sama dengan Enak, nyaman,  termasuk rendah tingkatnya. Kita naik mobil entah punya sendiri, ngerental ataupun nebeng atau rumah  mewah bertingkat, punya lahan berhektar-hektar, saldo tabungan setiap bulan selalu bertambah tidak pernah minus itu nyaman , tidak bisa di katakan itu bahagia, makan masakan itu sedap namun itu juga tidak bisa di katakan bahagia, minum kopi dengan nyulut rokok kretek atau filter di temani ketela itu nikmat, itu juga tidak bisa di katakan bahagia, bahagia lebih tinggi tarafnya.

Nyimak penjelasan dari tokoh bernama Markesot, kalau senang atau sedap itu ada lawan nya, tapi bahagia tidak ada lawannya senang itu lemah, karena bisa di ubah benci atau sedih. Sedap itu lemah bisa di ubah kecut atau basi, sebab apa? Sebab senang atau sedap bergantung pada kondisi obyektif. ia bersifat temporal, situasional sedangkan bahagia itu abadi, kuat perkasa dan tidak bisa di ubah. Sebab bahagia bergantung pada sikap batin, bergantung pada cara seseorang mengelola mentalnya dalam menghadapi kehidupan. Apakah ada alat untuk mencapai kebahagiaan..?
Cinta kualitasnya sejajar dengan bahagia ruh dan diri. Ruh itu inti kemahklukan dalam diri manusia tidak lelaki tidak perempuan ia utuh. Bahagia hanya bisa di capai oleh pengolahan ruh. Bahagia itu tidak antagonis tidak ada lawan katanya.

Dimensi yang lebih luas adalah jiwa pada dimensi jiwa itu muncul potensi lelaki dan perempuan dan dimensi paling luar adalah badan visualnya terjelas lembaga lelaki dan perempuan. Dalam cinta atau bahagia tidak ada konflik misal anda tidak senang dengan kelakuan tertentu dari suami atau istri namun anda tetap mencintainya. Jadi senang itu tergantung pada keadaan kalau istri setia anda senang kalau tidak setia anda tidak senang. Ada pertanyaan lagi " Apakah kebahagiaan ada hubungannya dengan kekayaan, kemiskinan, status sosial, pangkat dan lain-lain " Sang Markesot pun menjawab " Tidak tentu, sebab yang menentukan kebahagiaan bukan kekayaan atau kemiskinan ataupun pangkat melainkan sikap mental dan sikap batin manusia terhadap kekayaan dan kemiskinan. Anda mau beli mobil atau fasilitas sebanyak-banyaknya, asal Anda tidak bergantung, diperbudak, diatur oleh mobil dan fasilitas yang Anda miliki. Kalau Anda diperbudak atau diatur pasti Anda jauh dari kebahagiaan. Kalau Anda mandiri, Anda merdeka dan sanggup mengatasi milik Anda, maka Anda mungkin lebih bahagia.

Lakukan apapun yang membuatmu bahagia, saya mengutip kata motivasi dari Harold Whitman
“ Jangan tanyakan pada diri Anda apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuat Anda hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias ”

Menurut sudut pandang saya perlu kita sadari potensi kekuatan, talenta, dan minat terbaik dalam diri Anda baik laki-laki atau perempuan pasti ada, jangan tergoda untuk mengurusi kelebihan dan kekuatan orang lain. Fokuskan energi Anda untuk menjadi yang terbaik di bidang Anda. Telusuri potensi kekuatan minat Anda, hal ini mungkin tidak muncul di bangku kelas atau materi kuliah bisa jadi di luar kegiatan belajar mengajar bisa jadi muncul di seminar, diklat , di kegiatan-kegiatan lain dalam organisasi dan lakukan hal-hal yang Anda sukai dengan ikhlas dan tentunya terus belajar.

Bila perlu tanyakan pendapat orang-orang terdekat Anda karena mungkin mereka mengetahui kekuatan yang mungkin tidak Anda sadari.


Salam Ngopi Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar