Rabu, 08 April 2020

NU HARUS JADI SUBJEK DALAM BERMEDSOS



Rangkaian berbagai materi acara MKNU angkatan 02 (16/02/2020) yang di selenggarakan PCNU Bekasidi ponpes Al Fath Jalen. Salah satu materi yang tak kalah penting bagi peserta MKNU khususnya bagi para pengurus NU dari tingkat tertinggi hingga tingkat ranting, pemateri kali ini Kang Heri Koswara dari Bekasi beliau menjabat pelbagai organisasi termasuk pengurus PERGUNU Jabar.

Mengingat dari perkembangan teknologi
Perkembangan media online menjadi salah satu awal dari kebangitan media-media lainnya. sebuah pergeseran telah terjadi dan dianggap sebagi sebuah awalan baru yang sangat membantu banyak pihak tidak terkecuali masyarakat. Lahirnya media online tidak dapat dihindari dari peristiwa booming media online yang terjadi di dunia pdaa pertengahn 1990an.

Tidak ayal beberapa tahun ini organisasi NU dari banom hingga kyai-kyai NU jadi bahan tranding topik paling kenceng hujatan dan fitnahan dari kaum sebelah minhum. Dalam hal ini dari struktural mengevaluasi dari kinerja para pengurus salah satunya pentingnya media sosial di jadikan sebagai media dakwah, beberapa tugas pengurus NU di wajibkan :

1. Wajib mengoptimalkan NU Cyber
2. Wajib punya medsos organisasi
3. Wajib setiap menit/detik update informasi.
4. Wajib terkoneksi dengan website & medsos lainnya.
5. Wajib di viralkan informasinya.
6. Wajib di seleksi informasinya agar baik & benar.

Berikut tugas kepada jam'iah dan jama'ah NU yaitu :
* Wajib mempunyai medsos
* Wajib mempunyai content menarik
* Wajib mengupdate medsos
* Bermedsos dengan sehat dan cerdas
* Viralkan informasi yang baik dan benar
* Filterasi informasi yang masuk
* Update medsos
* Tergabung dan aktif di dalam komunikasi medsos.

Organisasi NU pengurus dan Jam'iyah NU harus menjadi Disruptor (inovasi pergerakan untuk perubahan). Nahdliyin wajib mampu menyongsong perubahan untuk menciptakan perubahan dan perbedaan yang bercorak Nahdliyin. Artinya Nahdliyin tetap sebagai subyek (fail) dan BUKAN menjadi obyek (maf'ul).

Selanjutnya para pengurus berbagai banom, lembaga dan jam'iyah NU berupaya menggiatkan aktif dalam berliterasi. Kyai Said berpesan dalam bentuk tulisan bersumber dari NU Online menurut sudut pandang saya bisa di katakan nada  intruksi kepada pengurus dan jam'iah NU pesan beliau yaitu" Kita yang paham agama tapi tidak mengisi kontent medsos, yang mengisi medsos yang tidak mengerti agama, maka isinya caci maki mengkafir-kafirkan orang karena yang mengisi kontent medsos tidak mengerti agama"

Terahir pesan dan intruksi pemateri Kang Heri Koswara akan mengadakan pelatihan  pada pertengahan maret terkait medsos, literasi dan website di upayakan para penggerak dari IPNU, Ansor dan PMII bertempat di NU center Bekasi.

Bekasi 16 februari 2020

Salam Ngopi Nusantara

2 komentar: