Kamis, 09 April 2020

BELAJAR MENGAHADAPI PERTANYAAN ATAU PINGIN HIDUP NYAMAN



Oleh : Rokhmat

Dalam perjalanan waktu kita simak lembaga pendidikan hingga semakin lama semakin ketat persaingan yang dimana saling menonjolkan berbagai menu jurusan yang menawarkan katalog berbagai resep menu kayak di restoran saja.
dari hal menu ini acapkali dijadikan jargon menarik masa seperti halayaknya marketing produk.

Alangkah sial nasib manusia, mereka bersekolah bertahun tahun dengan biaya yang sangat mahal hanya dibikin bingung oleh harta benda, hanya untuk kagum terhadap fasilitas dan minder terhadap kemiskinan.

Didalam lembaga pendidikan yang notabenya adalah tempat mencari ilmu sering kita jumpai berbagai macam fasilitas buat mensuport kebutuhan kelas atau ruangan, contoh disini salah satunya yaitu fasilitas ruangan kelas berAC menurut saya sangat tidak penting-penting banget buat peserta didik atau murid sebab apa dari banyaknya fasilitas penunjang yang sifatnya gak begitu penting dari segi fungsi itu justru berimbas kepada mental, kemandirian peserta didik loh kok gitu.

Sering kita yang sudah berjibaku dizona nyaman bahkan enggan lepas dengan kenyamanan fasilitas resikonya berimbas terhadap lupanya kita kepada saudara atau teman-teman kita yang tidak mendapatkan hal tersebut, dan imbas yang lain adalah si anak manja dengan fasilitas kenyamanan disaat masuk kelas atau ruangan yang tidak berAC ngeluh gerah ya disini kok panas banget sih dan berbagai macam keluhan.
entahlah fasilitas tersebut hasil protes pengajuan dari peserta didik atau wali murid ataukah pengelola yang merasa pingin nyaman karena terbiasa dengan kenyamanan.

Padahal pada saatnya mereka setelah lulus sekolah atau kuliah akan berhadapan dengan medan yang sangat tidak terbiasa mereka dapatkan kenyamanan di ruang kelas sewaktu menuntut ilmu bahkan lebih extrim dan brutal kerasnya kehidupan asli diluar sana yang penuh dengan persoalan dan pertanyaan so sesiap apakah mendidik anak-anak kita dalam menghadapi persoalan nanti.

Buat kita sendiri pabila kita yang sudah terbiasa difasilitasi dengan kenyamanan dan sewaktu-waktu kenyamanan dicabut, seketika langsung protes dan teriak bahkan menyalahkan orang tua atau orang lain atau mungkin Tuhanpun disalahkan.
nex

Nah sekelumit contoh sederhana di atas jadikan sebagai hikmah buat anak-anak kita pabila kita menyekolahkan anak atau kita sendiri yang sedang menuntut ilmu jangan hanya melihat sisi dari fasilitasnya saja karena berefek imbas mental anak kita terbiasa dimanjakan dengan fasilitas sebab sejatinya yang dibutuhkan peserta didik atau murid bukan fasilitas namun ilmu atau arahan menuju kemandirian psikologis, mental dan intelektual.

Hidup adalah bagaimana mempelajari pertanyaan bukan bagaimana biar hidup nyaman.

Salam Ngopi Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar