Rabu, 08 April 2020

BERKAH SOWAN KE KYAI



Bagi warga Nahdliyin, “sowan” ke Kyai bukanlah sekedar bertamu biasa. Ini adalah “pisowanan istimewa”. Pada momen itulah santri biasanya minta doa kepada sang kyai, sebelum akhirnya pamit minta undur diri, sambil mencium tangan beliau, kadang dengan sengaja bawaan tentengan gula, teh, kopi rokok  atau menyelipkan amplop. Isinya bervariasi: bisa hanya dua puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu peramplop.

Bagi seorang santri, memberi amplop atau tentengan adalah “a token of respect”, tanda penghormatan kepada kyai. Ini tak ada kaitannya dengan gratifikasi. Ini adalah praktik kultural yang menandakan adanya ikatan batin antara guru dan murid. Dengan memberikan tentengan atau amplop itu, seorang santri berharap mendapatkan berkah, tetapi lebih dari itu dia juga ingin memperkuat terus ikatan batin antara dirinya dan sang guru.

Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw bahwa bersilaturrahim dapat menjadikan umur dan rezeki bertambah panjang. Sowan biasa dilakukan oleh santri secara individu atau rombongan.

Hari selasa siang mengfungsikan HP android dengan mengikuti zaman milenial chatingan sama Kyai Ali dengan maksud pingin sowan ke beliau. Alhamdulillah pabila sedang online beliau dengan segera membalas sebagai bentuk pelayanan terhadap umat bahkan terkadang chatingan sesekali di selingi balesan dari beliau bencadaan dengan maksud menyenangkan.

Mengenai sowan ke kyai berbagai macam urusan dari urusan pribadi minta saran dan  solusi hingga mengharap kehadiran menyampaikan nasihat dan do'a restu dalam berbagai momen acara. mencium tangan kiai ibarat recharge (isi ulang) kekosongan jiwa bagi alumni

Kali ini perwakilan panpel HSN alhamdulillah bersama ketua panpel bisa berangkat walaupun berdua padahal sih pinginnya rame-rame biar asyik, kata ketuplak " ya wes yang penting ada perwakilan". Ketuplak panpel HSN dengan membawa tentengan gethuk goreng kary sendiri dan beberapa bungkus rokok atau hadiah. Apa faidahnya sih kudu bawa-bawa begituan segala, eit eit mari kita cek bareng.

Disebutkan  didalam kitab Ta'limul Muta'allim :
Barang siapa yang ingin anaknya menjadi alim fikih atau keturunannya nanti maka hendaklah memberikan sesuatu hadiah kepada guru.

Survey membuktikan bahwasanya orang yang senantiasa suka memberi hadiah akan ada rasa cinta, rasa kasih sayang, dengan seperti itu kita bisa lebih didoakan oleh para guru dan pengasuh.

Hadist Nabi bersabda :
‎تهادوا تحابوا
Saling memberi hadiahlah kalian, maka rasa cinta akan tertanam.
Maqolah remaja :
Orang kalau sudah cinta pasti akan memberi apapun yang dimiliki.

Survei juga membuktika bahwa, santri yang sering sowan kepada kyai dengan membawa sesuatu hidupnya lebih baik dan hubungan batin terasa dekat, dibanding yang tidak. Lah iya asli no KW semalem dapet hadiah cincin langsung dari Kyai, langsung di suguhi kopi, es susu bermacam buah-buahan pokoknya berbagai macem melimpah dah, alhamdulillah ya Allah. Dari rumah kagak kepikiran begituan, maqul bener " rizik itu khaisu la yakhtazib" hehehe.

Ijin keluar sebentar sama Kyai Ali mau besuk anak berpapasan Kyai Nafi ngobrol sama beliau ngobrol sebentar eh di hadiahin Buku Kyai Dawam Anwar Pendiri PonPes YAPINK Bekasi " Sang Cahaya Penerobos". Deskripsi buku ini berisi terkait sejarah perjuangan beliau dalam pemunculan strutural NU di wilayah Bekasi, menurut penulis buku kudu di miliki tentunya di baca dan kaji oleh para penggerak baik kultural terlebih struktural baik lembaga maupun seluruh banom NU di bekasi.

Oleh karena itu jangan malu, memberikan hadiah kepada Guru meskipun itu hal yang sedikit. Seperti orang-orang desa, seadanya sowan diberikan. Nangka, kelampok, apel, beras, gula teh atau rokok dan sebagainya hehehe.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar