Rabu, 22 April 2020
IQRO' SEBAGAI JEMBATAN ILMU
Oleh : Rokhmat
Hai sobat dumay ada yang tau gak hari ini adalah hari Buku Sedunia. Perlu di ketahui Hari buku tidak hanya internasional aja loh ada juga hari buku nasional yang waktu bertepatan tidak jauh dengan hari buku dunia. Hari buku sedunia, dikenal pula dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dan Hari Buku Internasional, merupakan hari perayaan tahunan yang jatuh pada tanggal 23 April yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan peran membaca,[1] penerbitan, dan hak cipta. Di Inggris, hari perayaan ini jatuh pada hari Kamis pertama setiap bulan Maret. Hari Buku Sedunia dirayakan pertama sekali pada tanggal 23 April 1995. Nama resmi dari hari buku yaitu National World Book Day nama lainnya WBD hari buku diirayakan oleh seluruh negara anggota PBB.
Sementara di tingkat nasional, Hari Buku Nasional itu jatuh pada tanggal 17 Mei. Bedanya nggak sampe sebulan dengan Hari Buku Internasional. Tanggal 17 Mei dipilih karena sama dengan hari didirikannya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di tahun 1980. Inisiasi untuk bikin Hari Buku Nasional ini digagas saat pemerintahan dipegang oleh Kabinet Gotong Royong, tepatnya pada 2002. Tanggal ini dipilh atas ide dari Menteri Pendidikan saat itu, Abdul Malik Fajar.
Alasan penetapannya sama, untuk merayakan budaya membaca agar kita bisa menambah wawasan, menambah pengetahuan, serta mengasah kreativitas dan imajinasi. Ref HAI Online.
Menurut Duta Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dari 61 negara, Indonesia menempati urutan ke-60 terkait dengan minat baca. Dikala ada banyak dan mudahnya akses membaca buku sekarang ini. Hal ini tentu menjadi sangat memprihatinkan.
Beberapa hal yang menyebabkan turunnya minat baca yaitu munculnya banyak jenis hiburan, permainan baik game online atau permainan-permainan lainnya, tayangan TV, munculnya internet yang memiliki 2 akibat yang saling bertolak belakang, yaitu lebih memudahkan seseorang dalam mencari suatu hal yang mana dengan kemudahan tersebut seseorang tersebut secara tidak langsung akan mulai jauh dengan dunia baca buku seperti bermedsos twiter, fb, whatsap, instagram dan sudah diberikan gadget sejak usia dini oleh para orang tua, dibumbui generasi serba instan, lingkungan yang tidak terbiasa membudayakan terkait yang paling minim di mulai dari keluarga yang dapat menyebabkan turunnya minat baca seseorang dan menjauhkannya dari buku.
Begitu juga dengan mahasiswa ataupun anak sekolah saat ini, mereka lebih mengandalkan gadget mereka dan memanfaatkan internet sebagai sumber dari tugas mereka, dan mengabaikan adanya tatanan berbagai sumber buku yang ada di perpustakaan.
Mungkin hanya segelintir orang saja bermain kesesuatu tempat menenteng 2 atau tiga buku sebagai bahan bacaan di tempat main Maka kita bisa membaca buku kapanpun dan dimanapun. Namun, sayangnya dunia baca buku kalah di gerus oleh kemajuan teknologi internet. Sering kita mendengar istilah membaca adalah jendela dunia, dengan membaca kita bisa seakan-akan “berkeliling dunia”. Berkeliling dunia dalam tanda kutip, karena memang raga kita tidak sungguh-sungguh pergi berjalan-jalan keliling dunia, melainkan jiwa, pikiran, dan imajinasi kita yang melalang buana keliling dunia. Rendahnya minat baca dalam sebuah Negara akan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di Negara tersebut, semakin tinggi minat baca masyarakat di sebuah Negara maka akan semakin tinggi pula kualitas pendidikan yang dimiliki Negara tersebut.
Orang yang mudah kaget, gumun atau terpesona, bahkan terpedaya, menandakan bagi dirinya miskin informasi. Bagi orang yang memiliki macam-macam referensi dan bahan bacaan yang melimpah, ia tidak akan mudah bingung (kaget ) dan terjajah.
"Membacalah untuk mengetahui segalanya, dan menulislah untuk hidup selamanya "
Tabik
Gcc 23 april 2020
Salam Ngopi Nusantara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar