Oleh : Rokhmat
Mungkin Anda pernah mengalami lagi asik-asiknya menggunakan hp tiba-tiba Anak atau adik Anda meminta? Mungkin sering bukan? terkadang kalo tidak megang hp pun anak menanyakan hp. Yang Anda lakukan responnya masing-masing sebentar nak, jangan atau segera memberikan atau pada saat nangis biar diem obatnya hp tak ayal bahkan anak usia 4 di fasilitasi Hp karena di anggap efektif anak diem bermain
lantas setelah diberikan adakah efek positif buat anak Anda ?
Setiap anak lahir dalam kondisi fitrah. Dalam teori Ilmu Jiwa Agama, fitrahdikategorikan ke dalam fitrah ilahiyah (Qs Ar-Rum: 30) dan fitrah kemanusiaan (HR. Bukhari). Fitrah kemanusiaan inilah yang lebih tepat disebut “potensi” atau “inborn” meminjam teori pendidikan Progresivisme (Zakiah Darajat, 1996). Proses perkembangan potensi anak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pembentukan karakter dan kepribadian anak ditentukan oleh pola interaksi dengan keluarga dan lingkungan di sekitarnya. Sedangkan faktor” bakat bawaan” (hereditas) hanya bagian kecil dari penentu proses pembentukan karakter dan kepribadiannya.
Kini, lingkungan pengasuhan anak telah berubah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat modern. Saat ini, nyaris di semua lini kehidupan telah hadir teknologi yang memudahkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Pola pikir dan gaya hidup masyarakat di era teknologi digital telah mempengaruhi pola pengasuhan terhadap anak
Remaja masa sekarang pasti berbeda dengan remaja masa lalu. Mereka tidak lagi kenal layar tancap. Mereka lebih kenal internet dan keseluruhan media sosial. Mereka dapat mencari, menikmati, melakukan apa pun via dunia maya tersebut. Kalau sudah demikian, satu sisi, kecerdasan dan kelincahan remaja seperti ini sangat mengagumkan.
Tapi, sisi lain, kerawanan moral juga menyedot perhatian, karena secara tidak sadar moralitas mereka juga tidak dibentuk oleh lingkungan sosialnya, melainkan oleh situs-situs yang mereka kunjungi setiap menitnya. Di sinilah tantangan berat orang tua untuk selalu mengetahui dan mengontrol remaja masa kini, yang digolongkan dalam Generasi Y dan Z.
Sumber kompasiana. "Menyelami Dinamika generasi Gadget dan Permasalahannya"
Kegiatan kali ini sedang jalan-jalan sore area gang perum sekitar dengan maksud mencari info anak-anak sekitar yang sekolahnya sudah tingkat SMP/MTs karena sedang membutuhkan referensi mengerjakan tugas materi kelas Mts. Eeh ujungnya ketemu dengan Ayahnya Fauzan (Ele) ngobrol bla-bla sama Ayah Fauzan dan beliau sigap masuk kedalam rumah mengambil buku yang saya maksud dan meminjamkan satu buku anaknya.
Bada isya anak-anak selesai KBM ngaji di rumah Ayah Fauzan kerumah tanpa di duga dan tanpa nyono bawa dua palstik besar berisi tumpukan buku-buku materi pelajaran dan buku-buku tulis yang masih layak pakai punya anaknya.
Beliau menyampaikan " Kang dapat info katanya akang lagi bikin rumah baca ini ada buku-buku bekas punya Ele kali bisa bermanfaat buat anak-anak sekitar, cuman mohon maaf pabila kurang bagus, tadinya mau saya kiloin dari pada dirumah menumpuk gak ada yang ngerawat".
Ayah, Ibu ini gambar kakak bagus nggak?
Sayapun sambut hangat maksud dari maksud dan tujuan Ayah Fauzan yang mau menghibahkan buku-bukunya. "Barokallah Kang Insya Allah manfaat, benar sekali saya sedang merintis kecil-kecilan bikin rumah baca buat anak-anak sekitar tentunya bukan tanpa sebab, karena saya simak anak-anak setiap ngumpul dirumah bawa hp main gadged, game, you tube hingga berjam-jam tak ayal terkadang juga berantem ada yang nangis gegara rebutan ada yang pingin main game, pingin lihat you tube. Walhasil saya berfikir kira-kira apa yang bisa meminimalis anak-anak bermain gadged walhasil saya berniat bikin rumah baca di rumah ngepasin saya punya beberapa buku koleksi pribadi namun kurang pas buat media belajar anak-anak, alhamdulilah pas banget Ayah Fauzan mau menghibahkan buku-bukunya pokoknya pasti bermanfaat, maaf kegiatan ini gratis loh kang hehehe".
Ayah niih gambar Fio keren kan?
Setelah buku di seleksi dan ada puluhan buku-buku tulis yang masih layak pakai hanya beberapa lembar ada catatan dan coret-coretan saya fungsikan untuk media belajar gambar dan mewarnai. Alhamdulillah sangat efektif tiap pagi, sore dan bada ngaji anak-anak rame mengfungsikan media tersebut saya hanya menyediakan krayon, pensil, dan pensil warna seadanya.
Sedang berkreasi menggambar
Alhamdulillah dengan keterbatasan fasilitas hanya dari media yang sangat sederhana memanfaatkan dari barang-barang bekas kegiatan ini sangat membantu mengurangi intensitas anak-anak bermain hp atau gadged yang tadinya full minimnya satu jam mereka bermain hp, sejak di sediakan fasilitas media ini anak-anak betah bermain dan berkreasi mengekspresikan imajinasi motorik masing-masing hingga 2 sampai 3 jam.
Mah, Bapak Ini gambarku kerenkan?
Namun tidak hanya itu saya mau tidak mau berfikir bagaimana caranya menyisihkan dana minim sebulan sekali belanja buku mengingat terkait fasilitas penunjang kebutuhan berikutnya baik penyediaan buku-buku bacaan baik buku cerita motivasi dan sejarah dan agama khusus anak hingga remaja dan media belajar lainnya seperti alat tulis (krayon, pensil dan spidol warna) dan lain sebagainya sebagai penunjang fasilitas untuk edukasi.
Ayah aku udah bisa gambar.
Pabila anak-anak Anda di fasiliatasi hp/gadged Anda merasa membawa kemanfaatan yang sangat perkembangan terhadap anak-anak terkait moral dan sosial berikut kreatifitas seperti apa silahkan uraikan?
Pabila Anda merasa terganggu dengan perkembangan teknologi yang tidak membawa dampak edukasi pada anak kita silahkan membuat membuat metode media yang sangat membantu untuk perkembangan positif bagi anak.
Bantu share akan kami tiru gagasan kreatif Anda..semoga bermanfaat barokallah fik
16 juli 2020
Tabik
Salam Ngopi ☕ Nusantara.😍😅🙏🏻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar