Materi yang sangat menarik, dan bagi saya yang awam dengan dunia perdagangan terlebih hal materi ini terkait produk buku yang notabenya masyarakat sangat minim minat baca yang terlebih dunia baca buku tergilas dengan perkembangan teknologi internet yang sangat dahsyat. Saya yang selama ini hanya sebatas konsumtif pembeli dan pembaca.
Motivasi dan semangat dari diri yang menjadikan energi yang positif dalam hal karya bukan semata-mata ngejar eksis, tenar dan nominal hal yang menjadi tekad mau tidak mau bismilah berjuang didalam dunia literasi tuk jadikan peradaban.
Menyimak penjelasan dari Kang Ade visi besar KMO Club secara garis besar KMO dengan program KMO club ini berharap menjadikan lulusannya sebagai penulis yang baik. Minimal Penulis yang punya tujuan baik. Menulis sesuatu yang baik dan berdampak baik bagi siapapun yang membaca tulisan tersebut.
Bukan ingin menyesatkan apalagi punya tujuan tidak baik seperti menipu dan lainnya jika menjadi penulis.
Kenapa?
Karena kami merasa bertanggung jawab agar kita dan keturunan kita mendapatkan asupan kebaikan termasuk tulisan yang dibaca itu yang baik-baik saja.
Jadi kalau tujuan teman-teman menulis bukan tentang kebaikan, babkan ingin merusak, menurut saya nggak usah menulis!
Sekali lagi nggak usah menulis!!
Jangan sampai kita menulis adalah cara kita menumpuk dosa jariyah. Naudzubillah
Hal ini yang menjadi daya tarik saya untuk menulis mengingat medsos dalam kurun waktu belakangan tahun ini justru jadikan ajang saling provokasi bagi sangat miris ironisnya sama-sama kita dalam naungan negara kesatuan yang sejak dahulu berdeda dan kaya budaya dan tradisi dan harus menjunjung satu kesatuan menuju yang baldatun warofun ghofur.
Dari materi KMO season yang terahir ini saya memperoleh ilmu-ilmu yang sama sekali baru diluar keilmuaan yang selama ini saya peroleh. bukan hal yang tidak mungkin untuk menguasai dan meraih semuanya.
Penyampaian materi dari mentor-mentor sangat membantu, memotivasi dengan penyampaian yang detail dan sabar meladeni penanya hingga ratusan.
Sebelumnya saya pernah mengikuti kelas menulis online yang berbayar pemateri hanya satu terlebih tidak ada follow up para peserta disini diberikan materi yang konfrehensif bagaimana memunculka ide, tema, judul, mengedit , hingga terahir marketing. Asiknya sama-sama saling memotivasi pabila tidak focus dan stuck pada saat kita mentok, jadinya tidak ada semangat meneruskan sama sekali. Bahkan di pandu langsung bikin kelompok membuat buku masing dan pabila belum berani diberikan kebijakan ke penulis antologi, uiiih kereen-kereen poll.
Mengikuti KMO ini adalah pilihan yang tepat, ada media tempat bertanya langsung di pandu oleh masing-masing penanggung jawab kelompok.Tidak ada tempat bertanya pada saat mentok dan bingung.
Dan sekarang….? mengesankaaaan.
Terimakasih buat Kak Ade Kurniawan, Kak Tendy Murti, Kak Ernawati Lilys, Kepsek, Teh Shabira Ika dan kak PJ (Rinawati Patta) serta mentor-mentor dan tim pengelola KMO yang luar biasa, serta teman-teman kelompok 40 yang sangat membantu.
#KMO Club 40 terus maju
#KMO Club 40 wujudkanperadaban
#Gcc 28 juli 2020
Selasa, 28 Juli 2020
Minggu, 26 Juli 2020
Pemunculan Ide Naskah Buku
Ide : Pergerakan Sosial
Tema
1. Lingkungan
2. Santri
3. Keluarga
Pilihan Fiksi
Tema yang dipilih untuk dikembangkan adalah lingkungan.
"Yang di perlukan cinta dan mencintai yang aku perlukan engkau mencintai dengan bukti-bukti yang saling membahagiakan satu sama lain, apabila diperjelas anak-anak dan lingkungan adalah bagian dari diri saya" ungkapan ini pernah mendengar dari Cak Nun, tak pikir-pikir iya benar juga. Dari ungkapan itu saya mencoba merefleksikan dalam kegiatan beberapa hari kemarin lingkungan dan anak-anak sekitar.
Beberapa minggu ini saya sedang belajar membuat pupuk kompos dari sampah-sampah organik dan sampah dapur. Sebelumnya saya sudah berpesan ke beberapa tetangga yang punya usaha catering pabila ada sampah dapur supaya dipisahkan nanti saya ambil.
Kala itu pagi hari ada beberapa katong kresek berisi sampah dapur di depan rumah, mengingat bag kompos terlihat penuh dengan sigap saya merapihkan sampah dengan dirajang kecil-kecil dimasukan ke bag kompos dengan campuran air, E4 dan molase.
Kebiasaan anak-anak sekitar memanggil saya sebutan Pak Dhe hihihi keliatan tua banget ya?, awalnya ponakan yang manggil pak Dhe walhasil anak-anak lainya jadi ikutan. Ah gak masalah buat saya wong mereka juga santri-santri saya, karena setiap bada magrib mereka ngaji dirumah, jadi saya anggap mereka anak-anak saya juga. Anak-anak yang sedang bermain pun mendekat, biasa psikologi anak-anak pabila melihat hal baru penasaran dan salah satu bertanya.
si Eza "Pak Dhe lagi bikin apaan?" Saya lempar pertanyakan ke temen-temen bermainnya.
"Ada yang tau gak yaaa Pak Dhe lagi bikin apaan hayoooo.?"
Kak Mouza yang paling gede pun unjug gigi untuk menjawab "itu lagi bikin pupuk kompos Eza."
Saya kembali melontarkan pertanyaan
" pupuk kompos itu buat apa kak?"
Kak Mouza rada bingung sambil mikir, dan teman-teman lainnya pun ikut diam. Menunggu jawaban dari kak Mouza saya berkata " gak apa-apa kalo salah jawaban, kan gak diomelin sama Pak Dhe"
Mouza pun menjawab "pupuk kompos itu buat tanaman agar tanamannya biar hidup , yaaaaa kira-kira begitulah" sambil nyengir karena malu takut salah.
Saya pun mengapresiasi jawaban Kak Mouza." Betuuul Kak Mouza, tapi tidak cuman tanaman itu bisa hidup, namun bisa menyuburkan. Tanaman yang lain gak di kasih pupuk juga bisa hidup, namun tidak subur, dan juga pupuk kompos berfungsi biar tanaman buahnya bertambah banyak".
Serentak anak-anak dengan kompak "oooh gitu" Setelah menyimak penjelasan dari saya, saya bertanya sama anak-anak "Ada yang mau ikutan bikin pupuk kompos? "
Dengan sigap anak-anak segera mengambil sampah yang sudah dirajang kecil-kecil membantu memasukan sampah di bag kompos dan memberikan air penetrasi ke bag kompos yaitu cairan E4 dan cairan molase dicampur dengan air 1ember tadi. Oh iya di rumah saya juga bikin rumah baca menfasilitasi anak sekitar. Setelah selesai membantu saya sasarankan agar cuci tangan dan mereka langsung menuju teras dan mengambil buku-buku tulis yang masih kosong, krayon, pensil menggambar dengan kreasi gambar masing-masing.
Kotor-kotoran tidak berarti jorok tapi bisa bermanfaat bagi anak-anak sebagai media edukasi kepada anak-anak, sampah bukan biang penyakit pabila kita mengolah untuk media ketahanan tanaman.
Semoga dengan kegiatan ini menjadikan pendidikan berdasarkan dengan cinta dan mungkin dengan kegiatan relatif jarang ditemukan, baik di sekolah maupun di dalam keluarga. Orang tua, dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, kini menjadi super sibuk dengan smartphone untuk memperdulikan anak-anak.
#edisi KMO
#Salam Ngopi Nusantara
Tema
1. Lingkungan
2. Santri
3. Keluarga
Pilihan Fiksi
Tema yang dipilih untuk dikembangkan adalah lingkungan.
"Yang di perlukan cinta dan mencintai yang aku perlukan engkau mencintai dengan bukti-bukti yang saling membahagiakan satu sama lain, apabila diperjelas anak-anak dan lingkungan adalah bagian dari diri saya" ungkapan ini pernah mendengar dari Cak Nun, tak pikir-pikir iya benar juga. Dari ungkapan itu saya mencoba merefleksikan dalam kegiatan beberapa hari kemarin lingkungan dan anak-anak sekitar.
Beberapa minggu ini saya sedang belajar membuat pupuk kompos dari sampah-sampah organik dan sampah dapur. Sebelumnya saya sudah berpesan ke beberapa tetangga yang punya usaha catering pabila ada sampah dapur supaya dipisahkan nanti saya ambil.
Kala itu pagi hari ada beberapa katong kresek berisi sampah dapur di depan rumah, mengingat bag kompos terlihat penuh dengan sigap saya merapihkan sampah dengan dirajang kecil-kecil dimasukan ke bag kompos dengan campuran air, E4 dan molase.
Kebiasaan anak-anak sekitar memanggil saya sebutan Pak Dhe hihihi keliatan tua banget ya?, awalnya ponakan yang manggil pak Dhe walhasil anak-anak lainya jadi ikutan. Ah gak masalah buat saya wong mereka juga santri-santri saya, karena setiap bada magrib mereka ngaji dirumah, jadi saya anggap mereka anak-anak saya juga. Anak-anak yang sedang bermain pun mendekat, biasa psikologi anak-anak pabila melihat hal baru penasaran dan salah satu bertanya.
si Eza "Pak Dhe lagi bikin apaan?" Saya lempar pertanyakan ke temen-temen bermainnya.
"Ada yang tau gak yaaa Pak Dhe lagi bikin apaan hayoooo.?"
Kak Mouza yang paling gede pun unjug gigi untuk menjawab "itu lagi bikin pupuk kompos Eza."
Saya kembali melontarkan pertanyaan
" pupuk kompos itu buat apa kak?"
Kak Mouza rada bingung sambil mikir, dan teman-teman lainnya pun ikut diam. Menunggu jawaban dari kak Mouza saya berkata " gak apa-apa kalo salah jawaban, kan gak diomelin sama Pak Dhe"
Mouza pun menjawab "pupuk kompos itu buat tanaman agar tanamannya biar hidup , yaaaaa kira-kira begitulah" sambil nyengir karena malu takut salah.
Saya pun mengapresiasi jawaban Kak Mouza." Betuuul Kak Mouza, tapi tidak cuman tanaman itu bisa hidup, namun bisa menyuburkan. Tanaman yang lain gak di kasih pupuk juga bisa hidup, namun tidak subur, dan juga pupuk kompos berfungsi biar tanaman buahnya bertambah banyak".
Serentak anak-anak dengan kompak "oooh gitu" Setelah menyimak penjelasan dari saya, saya bertanya sama anak-anak "Ada yang mau ikutan bikin pupuk kompos? "
Dengan sigap anak-anak segera mengambil sampah yang sudah dirajang kecil-kecil membantu memasukan sampah di bag kompos dan memberikan air penetrasi ke bag kompos yaitu cairan E4 dan cairan molase dicampur dengan air 1ember tadi. Oh iya di rumah saya juga bikin rumah baca menfasilitasi anak sekitar. Setelah selesai membantu saya sasarankan agar cuci tangan dan mereka langsung menuju teras dan mengambil buku-buku tulis yang masih kosong, krayon, pensil menggambar dengan kreasi gambar masing-masing.
Kotor-kotoran tidak berarti jorok tapi bisa bermanfaat bagi anak-anak sebagai media edukasi kepada anak-anak, sampah bukan biang penyakit pabila kita mengolah untuk media ketahanan tanaman.
Semoga dengan kegiatan ini menjadikan pendidikan berdasarkan dengan cinta dan mungkin dengan kegiatan relatif jarang ditemukan, baik di sekolah maupun di dalam keluarga. Orang tua, dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, kini menjadi super sibuk dengan smartphone untuk memperdulikan anak-anak.
#edisi KMO
#Salam Ngopi Nusantara
Grand Design Naskah Celoteh Si Pengky "Pemantik Pergerakann"
Grand Design Naskah
Judul Buku : Pemantik Pergerakan
Nama Penulis : Zein Ramadhan
Genre : Fiksi
Blurb : Pemantik Pergerakan?
Dalam berbagai aktifitas kegiatan baik di lingkungan, keluarga, anak-anak, kampus, organisasi, struktur maupun kultur mungkin pernah mengalami masa pasif kegiatan, buku ini berisi berbagai gagasan kreatif yang dilakukan secara personal dalam action dan bisa menjadi bahan stymulus untuk diangkat sebagai pencambuk semangat yang menggugah bagi mereka yang masuk jajaran pengurus, atau lingkungam masyarakat.
Penulis mengemas tulisan dengan kreatifitasnya dalam bentuk action kejadian langsung di lapangan. Tidak hanya kreatifitas ada beberapa tulisan bentuk kritikan pedas namun trasformatif. Artinya bukan hanya konsep (omong kosong doang atau kritik tanpa solusi).
Keunggulan buku ini: Membahas terkait kisah nyata yang dilakukan berbagai kegiatan dari hasil membaca masyarakat dan berbagai kegiatan lainnya yang bisa memposisikan diri dalam berproses sama-sama untuk membangun, dan uniknya penulis tidak berkesan menggurui namun pembaca diajak untuk berpikir dan mengambil sikap yang tidak harus sama yang diupayakan pembaca agar berkreatifitas bukan copas.
Judul Buku : Pemantik Pergerakan
Nama Penulis : Zein Ramadhan
Genre : Fiksi
Blurb : Pemantik Pergerakan?
Dalam berbagai aktifitas kegiatan baik di lingkungan, keluarga, anak-anak, kampus, organisasi, struktur maupun kultur mungkin pernah mengalami masa pasif kegiatan, buku ini berisi berbagai gagasan kreatif yang dilakukan secara personal dalam action dan bisa menjadi bahan stymulus untuk diangkat sebagai pencambuk semangat yang menggugah bagi mereka yang masuk jajaran pengurus, atau lingkungam masyarakat.
Penulis mengemas tulisan dengan kreatifitasnya dalam bentuk action kejadian langsung di lapangan. Tidak hanya kreatifitas ada beberapa tulisan bentuk kritikan pedas namun trasformatif. Artinya bukan hanya konsep (omong kosong doang atau kritik tanpa solusi).
Keunggulan buku ini: Membahas terkait kisah nyata yang dilakukan berbagai kegiatan dari hasil membaca masyarakat dan berbagai kegiatan lainnya yang bisa memposisikan diri dalam berproses sama-sama untuk membangun, dan uniknya penulis tidak berkesan menggurui namun pembaca diajak untuk berpikir dan mengambil sikap yang tidak harus sama yang diupayakan pembaca agar berkreatifitas bukan copas.
# Salam Ngopi Nusantara
# Gcc 20 Juli 2020
Kajian Bulanan dan Pengesahan AD ART MABIN An Nahdliyah Bekasi
Pasca rapat luar biasa pengurus MABIN An Nahdliyah Bekasi di Perum Gramapuri pembahasan AD ART dan diputuskan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yaitu program pertemuan kajian bulanan silaturahmi ke berbagai TPQ di bawah naungan MABIN An Nahdliyah Bekasi.
Bertepatan pada tanggal 26 juli 2020 langkah awal program perdana pertemuan bulanan MABIN An Nahdliyah Bekasi di perum Puri Lestari tepatnya di masjid Nurul Kalam/TPQ Nurul Kalam. Momen spesial karena di hadiri sesepuh dan tokoh-tokoh penggerak NU, hadir KH. Ali Anwar M. MPd sebagai penasihat Mabin, Kyai Karyadi el Mahfudz S.Thi. M.A, dan jajaran pengurus serta para pengajar TPQ beberapa wilayah di Bekasi.
Bertepatan pada tanggal 26 juli 2020 langkah awal program perdana pertemuan bulanan MABIN An Nahdliyah Bekasi di perum Puri Lestari tepatnya di masjid Nurul Kalam/TPQ Nurul Kalam. Momen spesial karena di hadiri sesepuh dan tokoh-tokoh penggerak NU, hadir KH. Ali Anwar M. MPd sebagai penasihat Mabin, Kyai Karyadi el Mahfudz S.Thi. M.A, dan jajaran pengurus serta para pengajar TPQ beberapa wilayah di Bekasi.
Acara kali ini di awali dengan sambutan ketum Mabin An Nahdliyah Bekasi Pak Hamdi dalam sambutannya " Pertemuan perdana ini adalah hasil dari pertemuan sebelumnya yaitu pengesahan AD ART MABIN An Nahdliyah Bekasi semoga setelah pengesahan ini pergerakan MABIN lebih bagus dan semua berjalan sesuai struktur dan sosialisasi metode An Nahdliyah versi 2020 ini sangat penting harus diikuti para pengajar seluruh TPQ-Madin yang menggunakan metode An Nahdliyah, semoga keberkahan terlimpah kepada kita semua aamiiin".
Selanjutnya materi kajian oleh Ustadzah Rini kurang lebih satu jam memaparkan terkait sosialisasi materi pra jilid Upgread metode An Nahdliyah versi tahun 2020 yang sudah diajarkan oleh KH.Syamsu Dluha pada pertemuan tahunan sebelumnya, tahap pertemuan kajian kali ini maharijul huruf dan lanjut ke jilid 1.
Dalam season acara berikutnya KH.Ali Anwar M. MPd menyampaikan prolog dalam sambutannya dan di lanjutkan penandatanganan AD ART MABIN An Nahdliyah sebagai penasihat, beliau menyampaikan pesan nasihat kepada para pengurus dan pengajar TPQ dan Madin " setelah disahkannya AD ART ini semoga menjadi semangat kita untuk maju kedepan dan dijadikan amal jariah oleh Allah ta'ala dan orang-orang yang ikut di pengurus MABIN An Nahdliyah ini selalu mendapatkan kiriman pahala terlebih apabila mabin masih terus berkiprah pahala akan mengalir terus menerus, tentunya kita niatkan ikhlas karena Allah.
Dalam season acara berikutnya KH.Ali Anwar M. MPd menyampaikan prolog dalam sambutannya dan di lanjutkan penandatanganan AD ART MABIN An Nahdliyah sebagai penasihat, beliau menyampaikan pesan nasihat kepada para pengurus dan pengajar TPQ dan Madin " setelah disahkannya AD ART ini semoga menjadi semangat kita untuk maju kedepan dan dijadikan amal jariah oleh Allah ta'ala dan orang-orang yang ikut di pengurus MABIN An Nahdliyah ini selalu mendapatkan kiriman pahala terlebih apabila mabin masih terus berkiprah pahala akan mengalir terus menerus, tentunya kita niatkan ikhlas karena Allah.
Sebelum do'a imbuh beliau " Semoga kita dijadikan oleh Allah mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari al-qur'an dan bisa menjaga hidup kita mencapai bahagia dunia dan akhirat" setelah menyampaikan pesan dan harapan lanjut di tutup dengan do'a oleh KH. Ali Anwar.
Acara berikutnya sambutan dari Kyai Karyadi El Mahfudz S.Thi. M.A beliau sebagai dewan pembina MABIN An Nahdliyah sekaligus pengurus LTM NU jabar memberikan sambutan beliau memaparkan pesan kepada beliau sendiri terkait posisi beliau sebagai pembina " intinya sebagai pembina itu apabila pengurus tidak berjalan yang dipertanyakan adalah pembina artinya pembina itu selama ini melakukan pembinaan atau tidak, sejauh mana melakukan pembinaan selama ini dan alhamdulillah pengurus MABIN saat ini masih bisa dibina" gerrr audien serentak ketawa.
Beliau mengimbuhkan "terkait pentingnya AD ART dalam sebuah organisasi apa pun itu idealnya harus ada karena hal tersebut syarat mutlak, seperti halnya dalam tatanan negara menggunakan Undang-Undang Dasar artinya ada aturan rumusan pergerakan program kerja pengurus terlebih Visi dan Misi harus jelas berikut juga para pengurus DKM harus mempunyai AD ART artinya ngapain bikin Masjid ngapain bikin MABIN kalo tidak mempunyai Visi, Misi yang jelas (Visi = Tujuan. Misi = Cara). Pabila Mabin atau DKM pingin bagus ya harus dirumuskan program kerjanya dengan struktur dan struktur harus sama-sama sibuk mempunyai program kerja bukan ditumpukan kepada ketua saja". ahir sambutan "semoga mabin lebih bergerak terstruktur dan lebih rapih lagi".
Acara berikutnya sambutan dari Kyai Karyadi El Mahfudz S.Thi. M.A beliau sebagai dewan pembina MABIN An Nahdliyah sekaligus pengurus LTM NU jabar memberikan sambutan beliau memaparkan pesan kepada beliau sendiri terkait posisi beliau sebagai pembina " intinya sebagai pembina itu apabila pengurus tidak berjalan yang dipertanyakan adalah pembina artinya pembina itu selama ini melakukan pembinaan atau tidak, sejauh mana melakukan pembinaan selama ini dan alhamdulillah pengurus MABIN saat ini masih bisa dibina" gerrr audien serentak ketawa.
Beliau mengimbuhkan "terkait pentingnya AD ART dalam sebuah organisasi apa pun itu idealnya harus ada karena hal tersebut syarat mutlak, seperti halnya dalam tatanan negara menggunakan Undang-Undang Dasar artinya ada aturan rumusan pergerakan program kerja pengurus terlebih Visi dan Misi harus jelas berikut juga para pengurus DKM harus mempunyai AD ART artinya ngapain bikin Masjid ngapain bikin MABIN kalo tidak mempunyai Visi, Misi yang jelas (Visi = Tujuan. Misi = Cara). Pabila Mabin atau DKM pingin bagus ya harus dirumuskan program kerjanya dengan struktur dan struktur harus sama-sama sibuk mempunyai program kerja bukan ditumpukan kepada ketua saja". ahir sambutan "semoga mabin lebih bergerak terstruktur dan lebih rapih lagi".
Terahir sambutan oleh ketua ketua Forum Masjid Ust Abdul Rozak beliau mengapresiasi kepada pengurus atas pengabdian kinerjanya perjalanan kurang lebih 7 tahun An Nahdliyah sudah berdiri selama ini dan alhamdulillah semakin lebih baik dari sebelumnya dan semoga kedepan lebih baik lagi"
Ahir acara ditutup dengan ramah tamah dan fhoto bersama.
#Cibitung 26.juli.2020
#Redpel Mabin An Nahdliyah Bekasi
#Perum Puri Lestari.
#TPQ Nurul Kalam
Ahir acara ditutup dengan ramah tamah dan fhoto bersama.
#Cibitung 26.juli.2020
#Redpel Mabin An Nahdliyah Bekasi
#Perum Puri Lestari.
#TPQ Nurul Kalam
Rabu, 22 Juli 2020
Kemuliaan Rasa Syukur Segala Ciptaan Allah
Oleh : Rokhmat
Hidup ini tidak mesti manis. Bahkan ada banyak kejadian yang tak kita mengerti kenapa. Banyak pula hal-hal buruk yang dalam sejentik jari menimpa kita. Karena itu, penting bagi kita untuk sekali menghela napas, diam dan merenungkan hal-hal dalam hidup yang tak sepenuhnya “indah” dan “positif”. Hanya dengan itu, kita bisa belajar untuk menjadi lebih ikhlas, sabar, dan berkembang.
Jam 00.15 perjalanan arah pulang dari aktifitas nguli, seperti biasanya pulang kerja mampir beli nasgor atau cemilan pengganjal perut antisipasi magh kambuh, sambil nyantai ngegas 20 KM/jam motor vario 125 yang setia hingga 7 tahun menemani aktivitas sampai saat ini.
Memasuki jalur bunderan pertama arah kerumah didepan terlihat gerobak sepeda tukang sekuteng mengayuh dengan pelannya, lampu lilin yang menempel di sudut gerobak terlihat redup karena tertiup hembusan angin malam yang ditemani nada khas yang begitu nyaring ting ting ting ting...
Berhubung lagi gak mood makan nasgor walhasil nyetop tukang sekuteng nongkrong sambil nyruput sekuteng dipinggir jalan.
Sambil nunggu di sajikan racikan sekuteng sejenak saya berfikir dan bertanya dalam hati kenapa para pedagang sekuteng rata-rata kalau usahanya malam hari bahkan sering saya jumpai tengah malem sampai pagi baru masuk ke wilayah perum atau perkampungan di gang-gang kecil. Mangkuk berisi sekuteng pun siap disajikan dengan santunnya pedagang tersebut sekuteng mempersilahkan kepada saya
" Silahkan, A' ," sambil nongkrong nungguin saya menyantap sekuteng tersebut.
" Punteun mang kalo boleh tau namanya siapa?" Saya mulai membuka obrolan
" Dadang A'. " jawab singkat penjual sekuteng, kemudian sambil nyruput sekuteng dan ternyata masih panas hehehe, sambil menunggu agak hangat dan nyulut rokok sampeorna mild skaligus nawarin kang Dadang rokok namun beliau menolak karena tidak merokok kemudian saya lanjut bertanya
" Kang Dadang udah berapa lama jualan sekuteng ..? "
Kang Dadang pun menjawab " ya sekitar 12 tahun A' "
saya diam sambil berfikir lama juga ternyata dan bertanya lagi
" Kenapa ya kang tak perhatikan penjual sekuteng kalo jualan musti malem-malem ya..? padahal kalo malem kan wayahnya orang pada tidur otomatis sepi, maksudnya biasanya kan jualan itu nyarinya yang tempat rame, strategis, dan sesuai musim, punteun ya kang..? "
Sejenak obrolan jadi hening karena kepolosannya kang Dadang berfikir untuk menjawab dan Kang Dadang pun menjawab " Atuh A' masa jualan sekuteng teh siang-siang, sekuteng kan panas apalagi bahannya pake jahe jadi kalo jualan ya malem, ya ga apa A' saya niatnya jualan malam ya sepi sama gelap mah udah biasa, itung-itung semoga jadi obat masuk angin ".
lanjut saya tanya mengenai hasil.
" Biasanya sehari bersih dapat berapa Kang Dadang ...?"
" Gak musti A' Alhamdulillah Insya Allah cukup buat kebutuhan sehari hari " Kang Dadang tidak menyebutkan nominal terperinci, namun ketahuan lah wong jualannya kondisi medan sepi pa lagi kalo musim hujan
Dari obrolan dengan penjual sekuteng semoga menjadi muhasabah buat kita semua yang hobi pengumpul serta merasa kurang terus.
Penjual sekuteng itu bekerja sampai larut malam atau hingga sampai menjelang pagi. Dia menyusuri jalanan, menembus gang-gang kecil yang gelap gulita masuk ke komplek perumahan atau komplek kontrakan-kontrakan kampung. Di malam hari pada umumnya orang pada istirahat tidur, tetapi penjual sekuteng itu amat yakin bahwa Allah ﷻ membagi rezkinya. Itu taqwa namanya.
Berbeda dari saya sebagian kalian yang tidak yakin akan kemurahan Allah ﷻ, sehingga cemas dan untuk menghilangkan kecemasan itu dia yang rakus lantas korupsi atau menjilat atasan dengan melakukan dosa apa saja asal mendatangkan uang.
Istri dan anak penjual sekuteng itu menunggu di rumah, menunggu dua atau tiga ratus rupiah hasil kerja semalaman. Mereka ikhlas dalam keadaan seperti itu. kalo dia mempunyai mental pencuri atau penjilat , tidaklah dia akan tahan berjam jam dan berkeliling di kegelapan dan hembusan angin malam.
Punyakah kita ketahanan mental setinggi itu ? Lebih muliakah kita dibanding penjual sekuteng itu ? Lebih rendahkah derajad penjual sekuteng itu dibanding kita,
Maha mulia Allah ﷻ menciptakan bahan-bahan sekuteng kacang, jahe, kolang kaling dan sebagainya dan sangat mulia si pejual sekuteng itu dalam pekerjaannya, serta mulialah kita yang sudah berbagi rezki untuk membeli sekuteng hasil kenikmatan dari Allah ﷻ
wallahua'lam
#22.Juli.2020
Salam Ngopi Nusantara
Selasa, 21 Juli 2020
Ayooo Mondok
Oleh : Rokhmat
Dalam momen acara tasyakur walimatul aqiqah, khitanan dan acara milad anak umumnya ungkapan " Semoga kelak anak-anak kita menjadi anak yang sholih atau sholiha, ilmu yang bermanfaat bagi agama dan bangsa" sudah tidak asing terdengar di telinga para hadirin atau tulisan dalam surat undangan acara tersebut.
Lantas apa upaya follow up bagi para orang tua selanjutnya ? Ini dinamika keluarga terlebih para orang tua yang terkadang salah kaprah mengarahkan anak-anaknya dalam menyikapinya, tak ayal perhatian terhadap anak-anaknya terkait sekolah cukup hanya menyekolahkan selebihnya tidak memperhatikan harapan orang tua kepada anaknya dalam mewujudkan harapannya tersebut lebih miris anak-anak dikenalkan sesuai anjuran tananan orang-orang ulama sholeh, justru anak-anaknya di fasilitasi kemewahan nan super lek mirisnya memberikan fasilitas kenyamanan dianggap kewajiban sebagai orang tua.
Apakah menjadi orang sholih penuh dengan kemewahan fasilitas silahkan? cek biografi dan kinerja para orang-orang sholih tentunya justru menjauh dari kemewahan, begitu poll menjaga dari hal-hal kemudharatan.
Memondokan anak-anaknya di pesantren insya Allah sebagai langkah awal mengenalkan belajar prihatin, belajar ngabdi, belajar, ngawulo. Jaman sekarang dengan jaman kelak kamu besar tentu sangat berbeda nak dan harus butuh bekal yang banyak agar kelak kamu kuat dan tangguh dalam menghadapinya. Ingat maqolah Imam Syafi'i "Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan ahirat, juga di sertai dengan ilmu "
Malam ini saya menuntun niat keponakan saya berangkat mondok "Saya berniat mondok untuk menuntut ilmu dan untuk mewujudkan harapan Bapak dan ibu saya semoga menjadi anak sholih" ini ikrar dan niat keponakan saya yang bernama Harits Khusyu' Abdillah di depan para santri teman-teman ngajinya di TPQ An Nahdliyah Nurul Hasanah dan di depan orang tuanya, yang insya Allah besok berangkat ke pondok pesantren.
Dilanjutkan do'a bersama dan pembacaan maulid nabi diiringi jamiah hadroh An Nahdliyah Nurul Hasanah.
Do'a sudah dipanjatkan di lanjutkan ikhtiar dan anding ahir tawakal alaAllah.
Selamat berjuang nak bismillah dengan awalu biniat yang baik semoga kamu bisa menjadi harapan yang baik pula buat orang tua kamu.
"Jika kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kamu harus tahan dengan perihnya kebodohan" Imam Syafi'i r.a
# Gcc 21 juli 2020
#Salam Ngopi Nusantara
Sabtu, 18 Juli 2020
Literasi Membawa Berkah
Oleh : Rokhmat
"Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia."(HR. Tirmidzi dan Abu Daud; shahih)
Salah satu bentuk hubungan baik sesama manusia adalah berterima kasih ketika mendapatkan pemberian atau perlakuan baik dari orang lain. Menyampaikan terima kasih kepada sesama manusia atas kebaikannya bahkan merupakan indikator apakah seseorang bisa bersyukur kepada Allah atau tidak atas nikmat-nikmat dariNya.
Jam 11.30an pengantar paket kerumah dan menanyakan alamat dan nama yang di maksud, dan benar adanya. Sebelum saya buka saya tanya sama Istri "Mi ini paket siapa?.
Istri pun menjawab "oh iya Bah itu buku paket dari cibubur kata tukang paket".
Saya berfikir dan bertanya sama istri "alhamdulillah ini dari siapa mi? Subhanallah khaisu la yah tasyib Mi rezeki memang tidak bisa di sangka" udah langsung kepedean aja tau paketan buat saya atau bukan hehehe
Istri pun menjawab " mungkin kemarin Abah yang ngabarin ada orang mo ngirim buku kali?"
Saya jawab sambil mengecek "kayaknya iya benar mi alhamdulillah ya Allah"
Bergegas paket saya buka padahal kondisi masih pake sragam kantor mana bau kringet lagi, maklum saking senengnya dapet paketan buku hehehe, istri pun dengan sigap membantu beresin dan menata di rak buku, beberapa anak-anak pun mendekat turut membantu beresin.
Malam jumat bada magrib jum'at anak-anak pada ngumpul di rumah sebelum ngaji di mulai sambil nungguin saya dan beberapa anak liat-liat buku dan salah satu ngabarin ke temennya
"Hoooi temen-temen ni ada buku baru banyak banget". Serentak anak berhamburan menyerbu rak dan hampir rebutan mengambil buku-buku dan majalah bobo. Setelah dzikir sholat magrib saya keluar " ia itu buku baru dateng buku dari Bu Yasmin, hayuu ucapin apa, jangan lupa sesudah baca beresin taruh di tempatnya ? ..
Anak-anak pun serentak ngucapin "baik ,alhamdulillah terima kasih pak dhe ". Saya kembali menyampaikan "itu buku dari Bu Yasmin nak"
Istri pun menjawab " mungkin kemarin Abah yang ngabarin ada orang mo ngirim buku kali?"
Saya jawab sambil mengecek "kayaknya iya benar mi alhamdulillah ya Allah"
Bergegas paket saya buka padahal kondisi masih pake sragam kantor mana bau kringet lagi, maklum saking senengnya dapet paketan buku hehehe, istri pun dengan sigap membantu beresin dan menata di rak buku, beberapa anak-anak pun mendekat turut membantu beresin.
Malam jumat bada magrib jum'at anak-anak pada ngumpul di rumah sebelum ngaji di mulai sambil nungguin saya dan beberapa anak liat-liat buku dan salah satu ngabarin ke temennya
"Hoooi temen-temen ni ada buku baru banyak banget". Serentak anak berhamburan menyerbu rak dan hampir rebutan mengambil buku-buku dan majalah bobo. Setelah dzikir sholat magrib saya keluar " ia itu buku baru dateng buku dari Bu Yasmin, hayuu ucapin apa, jangan lupa sesudah baca beresin taruh di tempatnya ? ..
Anak-anak pun serentak ngucapin "baik ,alhamdulillah terima kasih pak dhe ". Saya kembali menyampaikan "itu buku dari Bu Yasmin nak"
"Suasana kegiatan 'Teras Baca Hasanah" baca buku sebelum ngaji"
Buat pengelola komunitas group 1001buku Kak Fadila dan jajaran pengurus yang tidak sebutkan namanya, Kak Harun yang sudah memberikan rekom untuk bergabung di group ini dan mewasilahi no wa kak Fadila, mohon maaf Kak fadila mungkin anak baru yang sok akrab hehehe semoga nanti dipertemukan saya harus belajar lebih banyak sama kak fadila.
Dan bilkhusus Bu Yasmin yang sudah mendonasikan buku-bukunya, ini kenikmatan yang sangat luar biasa atas karunia Allah dan bantuan dari sahabat-sahabati sekalian dan yang sangat tak kalah bahagia lagi anak-anak tambah antusias lagi untuk membaca buku.
Jazakumumullah ahsanul jaza
Semoga dimudahkan semua segala urusan kita dan selalu diistiqomahkan dalam berbuat baik
#Gcc
#19 juli 2020
#Teras Baca Hasanah
#Salam Ngopi☕ Nusantara😍😅🙏
Dan bilkhusus Bu Yasmin yang sudah mendonasikan buku-bukunya, ini kenikmatan yang sangat luar biasa atas karunia Allah dan bantuan dari sahabat-sahabati sekalian dan yang sangat tak kalah bahagia lagi anak-anak tambah antusias lagi untuk membaca buku.
Jazakumumullah ahsanul jaza
Semoga dimudahkan semua segala urusan kita dan selalu diistiqomahkan dalam berbuat baik
#Gcc
#19 juli 2020
#Teras Baca Hasanah
#Salam Ngopi☕ Nusantara😍😅🙏
Rabu, 15 Juli 2020
Meminimalisasi Bermain Gadget Pada Anak-Anak
Oleh : Rokhmat
Mungkin Anda pernah mengalami lagi asik-asiknya menggunakan hp tiba-tiba Anak atau adik Anda meminta? Mungkin sering bukan? terkadang kalo tidak megang hp pun anak menanyakan hp. Yang Anda lakukan responnya masing-masing sebentar nak, jangan atau segera memberikan atau pada saat nangis biar diem obatnya hp tak ayal bahkan anak usia 4 di fasilitasi Hp karena di anggap efektif anak diem bermain
lantas setelah diberikan adakah efek positif buat anak Anda ?
Setiap anak lahir dalam kondisi fitrah. Dalam teori Ilmu Jiwa Agama, fitrahdikategorikan ke dalam fitrah ilahiyah (Qs Ar-Rum: 30) dan fitrah kemanusiaan (HR. Bukhari). Fitrah kemanusiaan inilah yang lebih tepat disebut “potensi” atau “inborn” meminjam teori pendidikan Progresivisme (Zakiah Darajat, 1996). Proses perkembangan potensi anak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pembentukan karakter dan kepribadian anak ditentukan oleh pola interaksi dengan keluarga dan lingkungan di sekitarnya. Sedangkan faktor” bakat bawaan” (hereditas) hanya bagian kecil dari penentu proses pembentukan karakter dan kepribadiannya.
Kini, lingkungan pengasuhan anak telah berubah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat modern. Saat ini, nyaris di semua lini kehidupan telah hadir teknologi yang memudahkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Pola pikir dan gaya hidup masyarakat di era teknologi digital telah mempengaruhi pola pengasuhan terhadap anak
Remaja masa sekarang pasti berbeda dengan remaja masa lalu. Mereka tidak lagi kenal layar tancap. Mereka lebih kenal internet dan keseluruhan media sosial. Mereka dapat mencari, menikmati, melakukan apa pun via dunia maya tersebut. Kalau sudah demikian, satu sisi, kecerdasan dan kelincahan remaja seperti ini sangat mengagumkan.
Tapi, sisi lain, kerawanan moral juga menyedot perhatian, karena secara tidak sadar moralitas mereka juga tidak dibentuk oleh lingkungan sosialnya, melainkan oleh situs-situs yang mereka kunjungi setiap menitnya. Di sinilah tantangan berat orang tua untuk selalu mengetahui dan mengontrol remaja masa kini, yang digolongkan dalam Generasi Y dan Z.
Sumber kompasiana. "Menyelami Dinamika generasi Gadget dan Permasalahannya"
Kegiatan kali ini sedang jalan-jalan sore area gang perum sekitar dengan maksud mencari info anak-anak sekitar yang sekolahnya sudah tingkat SMP/MTs karena sedang membutuhkan referensi mengerjakan tugas materi kelas Mts. Eeh ujungnya ketemu dengan Ayahnya Fauzan (Ele) ngobrol bla-bla sama Ayah Fauzan dan beliau sigap masuk kedalam rumah mengambil buku yang saya maksud dan meminjamkan satu buku anaknya.
Bada isya anak-anak selesai KBM ngaji di rumah Ayah Fauzan kerumah tanpa di duga dan tanpa nyono bawa dua palstik besar berisi tumpukan buku-buku materi pelajaran dan buku-buku tulis yang masih layak pakai punya anaknya.
Beliau menyampaikan " Kang dapat info katanya akang lagi bikin rumah baca ini ada buku-buku bekas punya Ele kali bisa bermanfaat buat anak-anak sekitar, cuman mohon maaf pabila kurang bagus, tadinya mau saya kiloin dari pada dirumah menumpuk gak ada yang ngerawat".
Ayah, Ibu ini gambar kakak bagus nggak?
Sayapun sambut hangat maksud dari maksud dan tujuan Ayah Fauzan yang mau menghibahkan buku-bukunya. "Barokallah Kang Insya Allah manfaat, benar sekali saya sedang merintis kecil-kecilan bikin rumah baca buat anak-anak sekitar tentunya bukan tanpa sebab, karena saya simak anak-anak setiap ngumpul dirumah bawa hp main gadged, game, you tube hingga berjam-jam tak ayal terkadang juga berantem ada yang nangis gegara rebutan ada yang pingin main game, pingin lihat you tube. Walhasil saya berfikir kira-kira apa yang bisa meminimalis anak-anak bermain gadged walhasil saya berniat bikin rumah baca di rumah ngepasin saya punya beberapa buku koleksi pribadi namun kurang pas buat media belajar anak-anak, alhamdulilah pas banget Ayah Fauzan mau menghibahkan buku-bukunya pokoknya pasti bermanfaat, maaf kegiatan ini gratis loh kang hehehe".
Ayah niih gambar Fio keren kan?
Setelah buku di seleksi dan ada puluhan buku-buku tulis yang masih layak pakai hanya beberapa lembar ada catatan dan coret-coretan saya fungsikan untuk media belajar gambar dan mewarnai. Alhamdulillah sangat efektif tiap pagi, sore dan bada ngaji anak-anak rame mengfungsikan media tersebut saya hanya menyediakan krayon, pensil, dan pensil warna seadanya.
Sedang berkreasi menggambar
Alhamdulillah dengan keterbatasan fasilitas hanya dari media yang sangat sederhana memanfaatkan dari barang-barang bekas kegiatan ini sangat membantu mengurangi intensitas anak-anak bermain hp atau gadged yang tadinya full minimnya satu jam mereka bermain hp, sejak di sediakan fasilitas media ini anak-anak betah bermain dan berkreasi mengekspresikan imajinasi motorik masing-masing hingga 2 sampai 3 jam.
Mah, Bapak Ini gambarku kerenkan?
Namun tidak hanya itu saya mau tidak mau berfikir bagaimana caranya menyisihkan dana minim sebulan sekali belanja buku mengingat terkait fasilitas penunjang kebutuhan berikutnya baik penyediaan buku-buku bacaan baik buku cerita motivasi dan sejarah dan agama khusus anak hingga remaja dan media belajar lainnya seperti alat tulis (krayon, pensil dan spidol warna) dan lain sebagainya sebagai penunjang fasilitas untuk edukasi.
Ayah aku udah bisa gambar.
Pabila anak-anak Anda di fasiliatasi hp/gadged Anda merasa membawa kemanfaatan yang sangat perkembangan terhadap anak-anak terkait moral dan sosial berikut kreatifitas seperti apa silahkan uraikan?
Pabila Anda merasa terganggu dengan perkembangan teknologi yang tidak membawa dampak edukasi pada anak kita silahkan membuat membuat metode media yang sangat membantu untuk perkembangan positif bagi anak.
Bantu share akan kami tiru gagasan kreatif Anda..semoga bermanfaat barokallah fik
16 juli 2020
Tabik
Salam Ngopi ☕ Nusantara.😍😅🙏🏻
Selasa, 14 Juli 2020
Jangan Kaku Resiko Gampang Marah
Oleh : Rokhmat
Tanggal 25 Maret 2020 bertepatan pada hari Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi yang di rayakan oleh umat Hindu. Pada momentum-momentum tertentu yang sudah menjadi ketetapan pemerintah Indonesia kalender hari besar seluruh agama di lndonesia di tandai dengan stabilo warna merah selain hari ahad kecuali hari jum'at warna hijau, kalo warna kuning biru tanpa merah itu mah Tum Juanda jendralnya hihihi.
Tak ayal dari kepengurusan BEM dari berbagai kementrian pun selalu berupaya progresif dalam menjalankan tugas sesuai jobdesknya salah satunya dari kementrian Dalam Negeri dan Kominfo dengan membuat pamplet bertuliskan "Selamat Hari Raya Nyepi" bagi agama hindu lanjut di share di berbagai group atas intruksi Presma. Di group Academic Wraiting Comunity jam 07.00 lewat beberapa menit group AWC rame dari sekian jumlah anggota salah satunya tidak sepakat merujuk pendapat ulama yang di ikuti terkait pengucapan hari raya ke agama lain tidak boleh.
Selang beberapa menit presma menjawab namun kurang puas jawabannya. Komentar dengan nada gas poll pun muncul "tidak hapal al qur'an tidak hapal hadits" habis komentar kagak pake pamit lagsung keluar, Lanjut beberapa personil keluar dari group AWC. saya membatin "yaelaaah habis comentar nada galak langsung kabur, kok gitu sih kalo emang gak sependapat di ungkapin baek-baek orang masih sama-sama muslim katanya al muslim ahul muslim (sesama muslim dengan muslim lainnya adalah saudara), pengec....udah lah jangan di terusin".
Berbagai komentar nambah rame berlanjut pak kaprodi pun turut serta minta penjelasan, saya hanya menjawab di awal kalo di jelasin narasinya bisa 8 sampai 10 lembar. Tambah seru sedikit rada tegang gas pun mulai rada geber kalo gasnya ampe mentok bisa jadi putus gasnya hihihihi, sejenak turun lagi gasnya karena ada iklan Juan Snack di lanjut puisi dari senior kita dengan judul " Juan Snack" yang berujung puisinya minta discount, Tum Juanda tanggung jawab udah pasang iklan gak ijin sama admin hahaha.
Sang penyusun buku mualaf literasi muncul dari persembunyiannya dengan nada adem berikut mengapresiasi group menjadi rame dengan diskusi harapannya agar dilanjut dengan literasi, yaelaaaah apa bae kudu di literasiin hihihi harap maklum ya man teman soalnya beliau promotor AWC jadi apa bae kudu di tulis.
Hemmm musim lock down di kroyok di minta ngerjain PR berhubung di tagih sono mari jawaban gegara pamplet. Ya wes insya Allah ntar tak jawab dengan catatan kalo beda gak usah egois and nyalah-nyalahin apa lagi ngapir-ngapirin yang beda. Oukree ni lagi ngumpulin data berikut minta ref dari beberapa kyai-kyai dan para asatidz, Gus Nadirsyah Hosen ref karya-karya dan minta ijin tulisan beliau yang di FB dan Website, Kyai Ahmad Baso, Kyai Ali Anwar, sahabat diskusi lainnya di tambah ngoprek berbagai koleksi buku-buku Ahkamul Fuqoha (Buku Muktamar, Munas, Kombes NU), buku LBM Ponpes Lirboyo, Hasanah Aswaja, Pemikiran KH. Hasyim Asyari tentang Aswaja.
Maaf saya menggunakan ref bukan ngasal ngambil loh ya, tapi hasil rekom dari yang lebih paham. Karena saya hati-hati urusan perkara aqoid dan syariat mengenai ref kudu pake sanad yang jelas.
Maaf saya gak mau asal copas di geogle apa lagi ora kenal and kagak ijin yang punya tulisan, tapi Kalo Anda-Anda mau ngasal bukan urusan saya wong saya juga gak mo nyalah-nyalahin, tapi kalo sampyan nyalah-nyalahin kita dan kami ada dasar jawabannya siap 86 ente jual discount gua borong hihihi.
Monitor Juanthe sok snacknya di obral lagi kali ada yang mo borong hihihihi.
Salam Ngopi Nusantara
15. Maret 2020
Sikapi Hidup Layaknya Permainan
Oleh: Rokhmat
Dahulu kala sebelum gadget begitu populer semua anak – anak bermain permainan tradisional. Meskipun jenis permainannya sangat sederhana, nyatanya mampu memberikan kebahagiaan tersendiri. Permainan jenis ini bisa membuat akrab satu sama lain, melatih kerjasama, kreatifitas, dan perkembangan otak dalam memecahkan masalah. Nyatanya permainan tradisional lebih banyak memberikan manfaat dan pembelajaran.
Pada zaman now (sebutan kekinian), anak – anak yang masih memainkan permainan tradisional hanya bisa ditemukan di daerah pinggiran atau desa pelosok saja. Itupun tidak banyak, hanya sebagian saja. Saat ini masa kecil anak Indonesia banyak tergerus oleh teknologi yang modern. Hal tersebut membuat mereka lebih memilih bermain dengan gadget dari pada bermain bersendau gurau dengan teman sepantaran sepermainan mereka.
Hal ini sangat memprihatinkan. Anda harus mengenalkan permainan tradisional pada adik-adik dan bisa anak Anda kelak. Apakah Anda masih bisa menyebutkan contoh permainan tradisional beserta cara memainkannya? Jika tidak, maka dari video singkat uraian mengenai permainan tradisional ! Bagi Anda yang saat ini sudah tidak muda lagi, selagi membaca Anda akan diajak bernostalgia mengenang masa kecil Anda.
Permainan gobak sodor merupakan sebuah permainan tradisional yang melibatkan banyak anak. Dibagi ke dalam dua tim, jumlah anak per tim minimal tiga. Satu tim berjaga dan yang lainnya menjadi lawan atau pelaku permainan. Semakin banyak jumlah anak maka akan semakin seru. Permainan ini dimainkan dalam sebuah lapangan yang sudah diberi garis kotak – kotak.
Pada zaman now (sebutan kekinian), anak – anak yang masih memainkan permainan tradisional hanya bisa ditemukan di daerah pinggiran atau desa pelosok saja. Itupun tidak banyak, hanya sebagian saja. Saat ini masa kecil anak Indonesia banyak tergerus oleh teknologi yang modern. Hal tersebut membuat mereka lebih memilih bermain dengan gadget dari pada bermain bersendau gurau dengan teman sepantaran sepermainan mereka.
Hal ini sangat memprihatinkan. Anda harus mengenalkan permainan tradisional pada adik-adik dan bisa anak Anda kelak. Apakah Anda masih bisa menyebutkan contoh permainan tradisional beserta cara memainkannya? Jika tidak, maka dari video singkat uraian mengenai permainan tradisional ! Bagi Anda yang saat ini sudah tidak muda lagi, selagi membaca Anda akan diajak bernostalgia mengenang masa kecil Anda.
Permainan gobak sodor merupakan sebuah permainan tradisional yang melibatkan banyak anak. Dibagi ke dalam dua tim, jumlah anak per tim minimal tiga. Satu tim berjaga dan yang lainnya menjadi lawan atau pelaku permainan. Semakin banyak jumlah anak maka akan semakin seru. Permainan ini dimainkan dalam sebuah lapangan yang sudah diberi garis kotak – kotak.
Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain harus bisa melewati kotak – kotak yang sudah dibuat, tanpa tersentuh oleh kelompok yang berjaga. Jika tersentuh maka permainan berakhir dan mereka harus berganti posisi. Tim lawan akan berjaga dan sebaliknya. Skor akan dihitung jika seorang anak bisa pergi dan kembali lagi ke home-based atau rumah atau pos pertama.
Permainan ini pada zamannya sangat menyenangkan dan begitu populer. Biasanya zaman dahulu di sore hari terlebih pada saat terang bulan anak – anak suka berkumpul di sebuah lahan kosong dan memainkan permainan ini hingga maghrib, bada isya dan menjelang malam. Tak sekedar menyenangkan tetapi gobag sodor melatih kewaspadaan, kecepatan, dan kebersamaan.
Selain gobak sodor permainan Ingkling atau Engklek
Permainan ini dimainkan dengan cara berjalan satu kaki pada kotak – kotak yang sudah digambar di atas tanah secara bergiliran. Dalam permainan tradisional Jawa ada beberapa macam ingkling atau engklek, diantaranya adalah engklek gunung, engklek kitiran, engklek L, dan lain – lain dan alhamdulillah permainan ini masih ada di berbagai perumahan yang bertempat di gang-gang.
Media permainan engklek di area gang perumahan Gcc Gang Cemara blok F1/12
Pemain harus melempar koin atau terkadang menggunakan pecahan genting pada kotak secara berurutan. Pada kotak yang ditandai dengan lemparan koin, pemain tidak boleh menginjaknya. Pemain harus melewati kotak dan pada saat kembali ke garis awal ia harus mengambilnya kembali. Setelah itu dilemparkan kembali pada kotak selanjutnya. Pemain akan kalah dan berganti giliran jika ia melanggar aturan, misalnya menginjak garis. Sebab ingat dan kangen permainan ini terkadang saya juga ikut bermain dengan anak-anak.
Tak kalah seru permainan tradisional lainnya yaitu dakon atau congklak.
Sebenarnya permainan ini bukanlah asli dari Indonesia. Beberapa ahli sejarah meyakini bahwa dakon adalah sebuah permainan yang dibawa oleh pedagang Arab ke Indonesia. Ada juga yang mengatakan bahwa congklak berasal dari Mesir dan sudah ada sejak 15 abad sebelum masehi. Baca asal usul main congklak ayobekasi.com. Di Indonesia sendiri, permainan ini banyak dimainkan oleh gadis Jawa pada zaman dahulu.
Cara memainkan cogklak amat mudah. Cogklak atau dakon memiliki tempat lonjong pipih yang terbuat dari kayu, plastik, atau logam yang diberi lubang dengan jumlah 12. Lubang tersebut diisi dengan kecik. Kecik bisa berasal dari kerikil, biji sawo maupun biji – bijian. Permainan ini dimainkan dua orang dan dilakukan secara bergiliran.
Sedang bermain congklak
Seorang pemain akan mengambil kecik dari salah satu lubang, setelah itu membagikannya pada setiap – setiap lubang satu persatu kecuali lubang “tabungan” milik lawan. Kecik terakhir yang jatuh pada lubang yang memiliki isi harus dipungut kembali dan disebarkan satu per satu lagi. Jika jatuh pada lubang kosong maka kecik yang berada di lubang yang berada di sisi berlawanan akan menjadi milik pemain tersebut.
Bersosial dalam permainan menimbulkan keakraban
Permainan tradisional selain di atas permainan egrang
Egrang adalah suatu alat permainan yang dibuat dari bambu. Bambu dipotong kemudian pada ketinggian tertentu dipasangi bambu lagi secara melintang yang berfungsi sebagai tempat pijakan. Dahulu kala meskipun harus membuatnya sendiri, anak – anak rela berjam jam untuk melakukannya. Hal seperti inilah yang bisa melatih kreatifitas, keterampilan, serta tanggung jawab anak. Dahulu saya sering membuatkan temen egrang walaupun saya sendiri tidak bisa bermain egrang trauma sebab pernah jatuh, saya membuat egrang hingga ketinggian 5 sampai 6 meter.
Jika egrang sudah jadi, maka mereka akan berkompetisi dengan teman – temannya. Yang bisa berjalan paling cepat di atas egrang maka dia adalah pemenangnya. Di beberapa daerah, sebagai pemenang egrang ia akan mendapat perlakuan istimewa dari teman – teman yang dikalahkan. Hingga sekarang egrang belum benar – benar punah.
Permainan tradisional lainnya lompat tali
Minimal permainan ini dimainkan oleh tiga orang saja, permainan ini di perumahan perkotaan juga masih ada. Cara bermain dua orang berposisi memegang tali dan satu sisanya meloncati tali yang sudah dibuat dari karet yang dikait – kaitkan. Permainan ini bisa dimainkan banyak orang tanpa jumlah maksimal. Tinggi tali di mulai dari selutut, seperut, sedada, setelinga, sekepala, setengah merdeka (menaikkan sejengkal tangan di atas kepala) dan merdeka (setinggi tangan menunjuk ke atas).
Untuk menambah keseruan, biasanya anak – anak menambahkan gaya setelah melakukan lompatan misalnya berpura – pura menjadi patung. Setelah pelompat terakhir melakukan lompatan, maka patung harus berubah menjadi manusia kembali. Jika ada yang bergerak sebelum pelompat terakhir melakukan gilirannya, maka dia mati dan harus bergiliran menjadi pemegang tali.
Egrang adalah suatu alat permainan yang dibuat dari bambu. Bambu dipotong kemudian pada ketinggian tertentu dipasangi bambu lagi secara melintang yang berfungsi sebagai tempat pijakan. Dahulu kala meskipun harus membuatnya sendiri, anak – anak rela berjam jam untuk melakukannya. Hal seperti inilah yang bisa melatih kreatifitas, keterampilan, serta tanggung jawab anak. Dahulu saya sering membuatkan temen egrang walaupun saya sendiri tidak bisa bermain egrang trauma sebab pernah jatuh, saya membuat egrang hingga ketinggian 5 sampai 6 meter.
Jika egrang sudah jadi, maka mereka akan berkompetisi dengan teman – temannya. Yang bisa berjalan paling cepat di atas egrang maka dia adalah pemenangnya. Di beberapa daerah, sebagai pemenang egrang ia akan mendapat perlakuan istimewa dari teman – teman yang dikalahkan. Hingga sekarang egrang belum benar – benar punah.
Permainan tradisional lainnya lompat tali
Minimal permainan ini dimainkan oleh tiga orang saja, permainan ini di perumahan perkotaan juga masih ada. Cara bermain dua orang berposisi memegang tali dan satu sisanya meloncati tali yang sudah dibuat dari karet yang dikait – kaitkan. Permainan ini bisa dimainkan banyak orang tanpa jumlah maksimal. Tinggi tali di mulai dari selutut, seperut, sedada, setelinga, sekepala, setengah merdeka (menaikkan sejengkal tangan di atas kepala) dan merdeka (setinggi tangan menunjuk ke atas).
Untuk menambah keseruan, biasanya anak – anak menambahkan gaya setelah melakukan lompatan misalnya berpura – pura menjadi patung. Setelah pelompat terakhir melakukan lompatan, maka patung harus berubah menjadi manusia kembali. Jika ada yang bergerak sebelum pelompat terakhir melakukan gilirannya, maka dia mati dan harus bergiliran menjadi pemegang tali.
Permainan lompat tali (sumber fhoto smartfren.com)
Menyimak dan mengingat-ingat dari berbagai permaian waktu jaman dahulu semasa SD, SMP begitu terkesan. Menggunakan alat seadanya di atas saya teringat dengan sebuah artikel di Nu Online terkait permainan
Firman Allah:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
Artinya: "Dan kehidupan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau." (QS. Al-An’am: 32)
Ya, demikian Allah mengumpamakan kehidupan dunia, tak lain dan tak bukan adalah permainan dan senda gurau saja.
Lihatlah anak-anak yang bermain; penuh kesenangan, tak ada beban. Bila saatnya tiba mereka akan pulang kepada ibunya. Melepas lelah di pelukan keduanya, merengkuh kasih dari belaiannya. Bila dalam bermain ada gelisah karena perilaku teman yang bikin resah, sang ibu lembut berkata, “tak apa nak, hanya main-main saja.”
Lihatlah mereka yang bersenda gurau; tertawa riang bersama, tanpa kebencian. Terkadang dalam guraunya satu sama lain saling mengejek, namun tak ada benci tak ada dendam di hati. Karena semua tahu, semua hanya gurauan.
Bila demikian kehidupan dunia, mengapa harus dibuat susah, begitu ngoyo mengejar angan hingga lelah. Mengapa pula mesti saling caci satu sama lain, saling hujat, saling memaki dan bully hanya karena berbeda warna dan pilihan aneka rupa. Bukankah hanya bermain dan guyonan saja?
Mengapa pula semua itu membuat lupa pulang, untuk merengkuh limpahan rahmat-Nya?
(Yazid Muttaqin)
Falsafah Permainan
Firman Allah:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
Artinya: "Dan kehidupan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau." (QS. Al-An’am: 32)
Ya, demikian Allah mengumpamakan kehidupan dunia, tak lain dan tak bukan adalah permainan dan senda gurau saja.
Lihatlah anak-anak yang bermain; penuh kesenangan, tak ada beban. Bila saatnya tiba mereka akan pulang kepada ibunya. Melepas lelah di pelukan keduanya, merengkuh kasih dari belaiannya. Bila dalam bermain ada gelisah karena perilaku teman yang bikin resah, sang ibu lembut berkata, “tak apa nak, hanya main-main saja.”
Lihatlah mereka yang bersenda gurau; tertawa riang bersama, tanpa kebencian. Terkadang dalam guraunya satu sama lain saling mengejek, namun tak ada benci tak ada dendam di hati. Karena semua tahu, semua hanya gurauan.
Bila demikian kehidupan dunia, mengapa harus dibuat susah, begitu ngoyo mengejar angan hingga lelah. Mengapa pula mesti saling caci satu sama lain, saling hujat, saling memaki dan bully hanya karena berbeda warna dan pilihan aneka rupa. Bukankah hanya bermain dan guyonan saja?
Mengapa pula semua itu membuat lupa pulang, untuk merengkuh limpahan rahmat-Nya?
(Yazid Muttaqin)
Falsafah Permainan
Sebenarnya permainan tradisional sangat banyak bisa jadi ribuan sebab di berbagai daerah kepulauan Indonesia juga berbeda -beda dari adat dan budaya serta medan wilayah sangat kaya raya dengan kebudayaan. Baik dari beberapa permainan yang sudah saya paparkan di atas ada sedikit yang mau saya utarakan terkait permainan tentunya ada esensi dan falsafahnya mengingat saya pernah mendengar keterangan dari Al Qur-an, baca buku dari para tokoh filsuf dan keterangan dari Dr. Fahrudin Faiz MAg.
Sumber fhoto tokopedia.com
Dunia adalah panggung sandiwara baik laki-laki ataupun perempuan sama sebagai pemeran utama dunia ini dalam panggung sandiwara dari acting ke acting, kadang di kasih susah, kadang di kasih bahagia, kadang di kasih kesel, kadang di kasih mudah. Mengutip keterangan dari Dr Fahrudin Faiz yaitu:
1. Dalam menjalani permainan atau hidup dalam proses itu perlu serius dalam ketidak seriusan. Saya ambil contoh saat main congklak, lubang congklak berisi 6 butir biji-bijian sambil berjalan 1 lubang 1 biji berati serius sesuai tatanan aturan, namun pabila satu lubang di taruh 2 atau 3 biji congklak permainan bisa kacau. Tapi tidak gontok-gontokan hingga terjadi adu otot karena hal tersebut sama-sama di ketahui hanya sebatas permainan.
2. Dalam permainan pun itu sikapnya hanya suka rela makaudnya tidak ada paksaan. Contoh pabila kita di paksa main basket, bola, catur dll ya tentunya tidak bisa sebab beresiko mainnya acak-acakan karena di awali dengan paksaan main kalo sudah terpaksa identik tidak menikmati permainan, ya gimana mau bagus wong mainnya aja gak menikmati.
3. Dalam permainan sifatnya tidak hanya yang bergerak jasmaniyah namun inteleknya, imajinasinya juga bermain kecuali permainan jaman now yaitu permainan gadget jempol dan imajinasi.
4. Dalam permainan juga membawa efek menyenangkan semua permainan itu menyenangkan sebab yang di cari dalam permainan adalah kesenangan kecuali dia tidak mau bermain.
Note : pabila Anda menemui permainan yang membuat Anda kesel, sumpek, emosi, anggap aja hanya sebatas acting (Anda sedang di posisikan dalam permainan sebagai pemeran antagonis) Lah iya wong hidup hanya sebatas panggung sandiwara.
5. Dalam permainan (sepak bola, petak umpet, lompat tali, engklek, egrang dll) yang harus di nikmati adalah prosesnya, maksudnya proses waktu latihan, waktu bikin alatnya, anggaran tidak ada tapi kepingin punya mainan, ngumpulin teman-teman, bikin jadwal, ngatur strategi permainan.
Dunia adalah panggung sandiwara baik laki-laki ataupun perempuan sama sebagai pemeran utama dunia ini dalam panggung sandiwara dari acting ke acting, kadang di kasih susah, kadang di kasih bahagia, kadang di kasih kesel, kadang di kasih mudah. Mengutip keterangan dari Dr Fahrudin Faiz yaitu:
1. Dalam menjalani permainan atau hidup dalam proses itu perlu serius dalam ketidak seriusan. Saya ambil contoh saat main congklak, lubang congklak berisi 6 butir biji-bijian sambil berjalan 1 lubang 1 biji berati serius sesuai tatanan aturan, namun pabila satu lubang di taruh 2 atau 3 biji congklak permainan bisa kacau. Tapi tidak gontok-gontokan hingga terjadi adu otot karena hal tersebut sama-sama di ketahui hanya sebatas permainan.
2. Dalam permainan pun itu sikapnya hanya suka rela makaudnya tidak ada paksaan. Contoh pabila kita di paksa main basket, bola, catur dll ya tentunya tidak bisa sebab beresiko mainnya acak-acakan karena di awali dengan paksaan main kalo sudah terpaksa identik tidak menikmati permainan, ya gimana mau bagus wong mainnya aja gak menikmati.
3. Dalam permainan sifatnya tidak hanya yang bergerak jasmaniyah namun inteleknya, imajinasinya juga bermain kecuali permainan jaman now yaitu permainan gadget jempol dan imajinasi.
4. Dalam permainan juga membawa efek menyenangkan semua permainan itu menyenangkan sebab yang di cari dalam permainan adalah kesenangan kecuali dia tidak mau bermain.
Note : pabila Anda menemui permainan yang membuat Anda kesel, sumpek, emosi, anggap aja hanya sebatas acting (Anda sedang di posisikan dalam permainan sebagai pemeran antagonis) Lah iya wong hidup hanya sebatas panggung sandiwara.
5. Dalam permainan (sepak bola, petak umpet, lompat tali, engklek, egrang dll) yang harus di nikmati adalah prosesnya, maksudnya proses waktu latihan, waktu bikin alatnya, anggaran tidak ada tapi kepingin punya mainan, ngumpulin teman-teman, bikin jadwal, ngatur strategi permainan.
Hal tersebut sama halnya seperti waktu proses dalam menuntut ilmu, entah di sekolah, di ponpes, kampus. Pabila sekolah, kuliah atau sejenisnya yang di pikirkan hanya label hasilnya (ijazah/nguber S1nya) namun tidak menikmati prosesnya layaknya mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) cukup yang penting absen hadir selesai, tidak berjibaku mengikuti berbagai rangkaian kegiatan artinya bukan sebagai pemain. Menurut Plato "hidupmu harus kamu jalani sebagai permainan", bahkan beliau juga mengatakan Engkau bisa menemukan wataknya, cirinya, karakternya, seseorang dalam waktu satu jam dengan cara terlibat bermain bersama di bandingkan hanya dengan ngobrol satu tahun sebab untuk mengetahui siapa dia? Pendeteksiannya bukan lisan tapi kelakuan, tingkah laku (bermain dengannya).
Salam Ngopi Nusantara
15.juli 2020
Resensi Buku ; Gelandang Di Kampung Sendiri
Oleh : Rokhmat
Rasa-rasanya, para pejabat sering salah sangka terhadap rakyat dan dirinya sendiri. Mereka menyangka bahwa mereka adalah atasan rakyat, sementara rakyat mereka kira bawahan. Mereka merasa tinggi dan rakyat itu rendah. Maka, mereka merasa sah dan tidak berdosa kalau memaksakan kehendak mereka atas rakyat. Mereka membuat peraturan untuk mengatur rakyat larena merasa merekalah yang berhak membuat peraturan. Rakyat hanya punya kewajiban menaatinya.
Inilah tatanan dunia yang dibolak-balik. Bukankah hak atas segala aturan berada di tangan rakyat? Kalau rakyat tidak setuju, itu berarti bos tidak setuju. Hamba sahaya harus punya telinga selebar mungkin untuk mendengarkan apa kata juragannya. Maka memjadi aneh jika rakyat terus-menerus di wajibkan berpartisipasi dalam pembanguna . Karena rakyatlah pemilik pembangunan.
Nama Emha Ainun Najib atau sapaan populernya Cak Nun kalo di kalangan jamaah maiyahan, padangmbulan, gambang syafa'at panggilan akrabnya Mbah Nun tentu tak asing dan terbiasa terdengar ditelinga kita, bagi yang pernah mendengarkan dalam tembang religi bertajuk Tombo Ati, jaman wes ahir yang di lantunkan tema pemain musik Kyai Kanjeng dengan aransemen yang khas dan lain dari pada yang lain, beliau juga salah satu pelopor berdirinnya Kyai Kanjeng. Emha Ainun Najib merupakan cendikawan sekaligus budayawan, yang piyawai dalam menggagas dan menorehkan kata-kata.
Banyak tulisan, esai, kolom, cerpen dan puisi-puisinya yang dulu. Cak Nun dulu sangat aktif sebagai kontributor media surat kabar suara merdeka, jawa pos, Tempo dan majalah-majalah dan sejak sekitar tahun 99an Cak Nun berhenti berkontributor di media, karya tulis Cak Nun kini telah banyak dibukukan, salah satunya “Gelandangan di kampung sendiri”. Buku ini memaparkan keresahan- keresahan yang dialami rakyat kecil yang tidak diperhatikan oleh pemerintahnya.
Dalam buku ini juga sertai esai dakwah yang tertulis di topik: Awas “Waswasa Yuwaswisu” Hatimu. ”Puisi”, "Kita Semua Buruh" yang amat bersahaja tetapi esensial, hakiki, realitas dan merupakan pemadatan dari kebutuhan kongkrit keseharian manusia.
Buku Gelandangan di Kampung Sendiri buku yang di tangan saya ini cetakan pertama, april 2018. Diterbitkan oleh Bentang Yogyakarta. Dan pernah di terbitkan tahun 1995 dengan judul yang sama, buku ini berjumlah 296 hlm ; 20,5 cm
Cak Nun sanggup menyajikan sekumpulan fenomena kekinian yang oleh orang lain dianggap angin lalu dan tren sesaat. Pemikiran kritisnya terungkap dalam bahasa sehari-hari yang mudah dipahami dan tentunya mudah dicerna. Kejelian dan kepekaan yang sangat dalam menyikapi banyaknya persoalan masyarakat kaum bawah dan paling terbawah, kaum menengah, dan kaum alim dari paling sok alim dan kaum elit dan yang merasa paling sesuai dengan slogan pelit.
Realitas paradigma pemerintah Indonesia dijabarkan begitu tajam dan merinci. Seperti tradisi pemerintahan yang membicarakan sesuatu atas nama konon, negeri demokrasi, halayak contoh para calon dewan yang hendak di lantik dewan entah wali kota DPR atau Bupati, Gubernur setelah sudah menjadi dewan, bupati dan selanjutnya dalam suatu melaksanakan program kerja pemerintahan ngarep partisipasi dari rakyat. Tentunya kita akan beranggapan nasihat atau himbuan model apa ini? Wong wali kota, bupati dan selanjutnya kan hanya sebatas kontraktor pembaguna sebab wakil rakyat, bupati dan yang ngasih gaji rakyat.
Menerima uang suap itu di larang, kecuali yang menerima itu saya sendiri, atau setidaknya saudara saya, sahabat saya kemudian hasil suap itu di bagi dengan saya.
15.juli.2020
Salam Ngopi Nusantara
Sinopsis : Buku Kapita Selekta Mengurai Benang Kusut Pendidikan Islam
Oleh : Rokhmat
Buku karya : DR.KH Kurnali Sobandi M.M
Pendidikan dan kesehatan adalah di antara indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pembangunan pendidikan dan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Lintasan sejarah perkembangan pendidikan Islam di Indonesia telah berkembang sejak masa awal sampai pendidikan Islam terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional.
Problem Konseptual-Teoritis: Ketertinggalan pendidikan Islam ini salah satunya dikarenakan oleh terjadinya penyempitan terhadap pemahaman pendidikan Islam yang hanya berkisar pada aspek kehidupan ukhrawi yang terpisah dengan kehidupan duniawi, atau aspek kehidupan rohani yang terpisah dengan kehidupan jasmani. Oleh karena itu, akan tampak adanya pembedaan dan pemisahan antara yang dianggap agama dan bukan agama, yang sakral dengan yang profan, antara dunia dan akhirat.
Cara pandang yang memisahkan antara yang satu dengan yang lain ini disebut sebagai cara pandang dikotomi. Adanya dikotomi inilah yang salah satu penyebab ketertinggalan pendidikan Islam. Hal ini menyebabkan adanya ketidakseimbangan paradigmatik, yaitu kurang berkembangnya konsep humanisme religius dalam dunia pendidikan Islam, karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada konsep ‘abdullah (manusia sebagai hamba), ketimbang sebagai konsep khalifatullah (manusia sebagai khalifah Allah). Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, dari persoalan filosofis, hingga persoalan metodologis.
Problematika Pendidikan Islam Masa Kini, Kajian Fundasional dan Operasiona
Problem Konseptual-Teoritis: Ketertinggalan pendidikan Islam ini salah satunya dikarenakan oleh terjadinya penyempitan terhadap pemahaman pendidikan Islam yang hanya berkisar pada aspek kehidupan ukhrawi yang terpisah dengan kehidupan duniawi, atau aspek kehidupan rohani yang terpisah dengan kehidupan jasmani. Oleh karena itu, akan tampak adanya pembedaan dan pemisahan antara yang dianggap agama dan bukan agama, yang sakral dengan yang profan, antara dunia dan akhirat.
Hal ini menyebabkan adanya ketidakseimbangan paradigmatik, yaitu kurang berkembangnya konsep humanisme religius dalam dunia pendidikan Islam, karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada konsep ‘abdullah (manusia sebagai hamba), ketimbang sebagai konsep khalifatullah (manusia sebagai khalifah Allah). Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, dari persoalan filosofis, hingga persoalan metodologis. Di samping itu, pendidikan Islam menghadapi masalah serius berkaitan dengan perubahan masyarakat yang terus menerus semakin cepat, lebih-lebih perkembangan ilmu pengetahuan yang hampir-hampir tidak memperdulikan lagi sistem suatu agama.
Buku ini membahas berbagai problematika, kurikulum pendidikan agama islam, pengembangan pendidikan agama islam, Madrasah Diniyyah, peran serta ponpes solusi atasi problematika dan pendidikan menuju modern dan pendidikan era industri. Dan jugaStrategi peningkatkan mutu sekolah dan madrasah di Indonesia agar memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional, pengembangan kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP)
Managemen Berbasis Sekolah (MBS) yang mana MBS sudah dipakai sekala internasional negara maju.
Semoga bermanfaat.
Buku karya : DR.KH Kurnali Sobandi M.M
Pendidikan dan kesehatan adalah di antara indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pembangunan pendidikan dan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Lintasan sejarah perkembangan pendidikan Islam di Indonesia telah berkembang sejak masa awal sampai pendidikan Islam terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional.
Problem Konseptual-Teoritis: Ketertinggalan pendidikan Islam ini salah satunya dikarenakan oleh terjadinya penyempitan terhadap pemahaman pendidikan Islam yang hanya berkisar pada aspek kehidupan ukhrawi yang terpisah dengan kehidupan duniawi, atau aspek kehidupan rohani yang terpisah dengan kehidupan jasmani. Oleh karena itu, akan tampak adanya pembedaan dan pemisahan antara yang dianggap agama dan bukan agama, yang sakral dengan yang profan, antara dunia dan akhirat.
Cara pandang yang memisahkan antara yang satu dengan yang lain ini disebut sebagai cara pandang dikotomi. Adanya dikotomi inilah yang salah satu penyebab ketertinggalan pendidikan Islam. Hal ini menyebabkan adanya ketidakseimbangan paradigmatik, yaitu kurang berkembangnya konsep humanisme religius dalam dunia pendidikan Islam, karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada konsep ‘abdullah (manusia sebagai hamba), ketimbang sebagai konsep khalifatullah (manusia sebagai khalifah Allah). Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, dari persoalan filosofis, hingga persoalan metodologis.
Problematika Pendidikan Islam Masa Kini, Kajian Fundasional dan Operasiona
Problem Konseptual-Teoritis: Ketertinggalan pendidikan Islam ini salah satunya dikarenakan oleh terjadinya penyempitan terhadap pemahaman pendidikan Islam yang hanya berkisar pada aspek kehidupan ukhrawi yang terpisah dengan kehidupan duniawi, atau aspek kehidupan rohani yang terpisah dengan kehidupan jasmani. Oleh karena itu, akan tampak adanya pembedaan dan pemisahan antara yang dianggap agama dan bukan agama, yang sakral dengan yang profan, antara dunia dan akhirat.
Hal ini menyebabkan adanya ketidakseimbangan paradigmatik, yaitu kurang berkembangnya konsep humanisme religius dalam dunia pendidikan Islam, karena pendidikan Islam lebih berorientasi pada konsep ‘abdullah (manusia sebagai hamba), ketimbang sebagai konsep khalifatullah (manusia sebagai khalifah Allah). Selain itu orientasi pendidikan Islam yang timpang tindih melahirkan masalah-masalah besar dalam dunia pendidikan, dari persoalan filosofis, hingga persoalan metodologis. Di samping itu, pendidikan Islam menghadapi masalah serius berkaitan dengan perubahan masyarakat yang terus menerus semakin cepat, lebih-lebih perkembangan ilmu pengetahuan yang hampir-hampir tidak memperdulikan lagi sistem suatu agama.
Buku ini membahas berbagai problematika, kurikulum pendidikan agama islam, pengembangan pendidikan agama islam, Madrasah Diniyyah, peran serta ponpes solusi atasi problematika dan pendidikan menuju modern dan pendidikan era industri. Dan jugaStrategi peningkatkan mutu sekolah dan madrasah di Indonesia agar memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional, pengembangan kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP)
Managemen Berbasis Sekolah (MBS) yang mana MBS sudah dipakai sekala internasional negara maju.
Semoga bermanfaat.
Literasi Anak Bangsa
Oleh : Rokhmat
Sholawat serta salam pada Sayyidina Muhammad dan beserta para keluarga dan sahabatnya.
“Menulis untuk peradaban” judul materi pada kelas penulis on line yang di munculkan oleh pemateri Kak Tendy Murti. Materi berjalan kisaran 1 jam 15 menit di aplikasi telegram.
Pemaparan materi melalui tulisan, kalimat demi kalimat beliau ketik dengan santai terkadang di isi dengan caption guyon dan juga serius hingga muncul sebuah kalimat ikrar bagi para audien, berbagai kalimat motivasi menulis beliau ketik Impian yang besar akan memunculkan gagasan-gagasan besar, Tulisan mampu memberikan pengaruh kepada pembacanya, yang berarti memberikan perubahan pada diri kita dan lingkungan sekitar kita pada sebuah peradaban.
Menulis bukan hanya sebuah coretan pena, namun lebih dari itu. Dengan menulis mampu mengubah pola pikir bagi pembaca. Sudah waktunya kita membuat sebuah perbaikan. Harapan besar saya, dengan menulis mampu menjadi media untuk berdakwah, berbagi kemanfaatan melalui literasi dan juga bermanfaat bagi pembaca serta mampu memberikan pengaruh pada kehidupan menuju hidup yang lebih baik. Semoga Allah meridhoi, dan mempermudah jalan menuju kebaikan ini.
Terimakasih kak @Tendimurti sudah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmunya dengan gratis tis dan meladeni hampir ribuan menjelaskan pertanyaan dari audien yang jumlahnya hingga mencapai 3000an lebih peserta belajar menulis senusantara, mungkin pabila diladenin terus sampai subuh pertanyaan masih berjejer ngantti dijawab. Terimakasih juga untuk Kak Rinawati Patta yang selalu sabar mengingatkan
segala tugas dan materi 💞
Dan materi yang paling berkesan untuk hari ini :
1. Menulis sedang membagi ilmu dengan orang lain.
2. Sedang meninggalkan jejak untuk orang yang kita cintai, bisa keluarga dan para sahabat.
3. Menulis menjadikan hidup lebih semangat
4. Menulis itu menghimpun pahala.
5. Membuat lebih percaya diri.
6. Menulis dapat menyembuhkan dan menghambat penyakit
7. Menuangkan ide yang unik
8. Memperbaiki keadaan
9. Menulis berarti sedang belajar dan mengajar.
10. Membuat kita lebih kreatif dan inovatif.
11. Sedang menuangkan impian untuk masa depan.
Silahkan bagi peminat dan yang belum minat jadikan hari-harimu berkesan melalui tulisan, so belajar menulis di komunitas ini pematerinya penulis-penulis berkelas nasional loh. Lebih lengkap silahkan cek pabila tertarik segera gabung hihihi.
Di awali bismilah semoga bisa berkarya untuk selanjutnya.
#KMOIndonesia
#KMOBatch25
#BuatSejarahmuSendiri
#LiterasiAnakBangsa
#DuniakanCeritamu
Materi Kajian Ramadhan
Kitab : Bulughul marom
karya : Al Imam Ibnu Hajar Al Asqolani
Materi : Hadits ke 4
Bab : Izzalati Najasati Wabayaniha
Pemateri : Dr. KH. Kurnali M.Ag
"Dari Aisyah R.a beliau berkata bahwa Rosulullah SAW telah membasuh air mani , kemudian Rosulullah keluar untuk melakukan sholat pada pakaian Nabi yang terkena mani dan telah di cuci dan khalnya bermula saya melihat kain bekas yang telah di cuci"
(Mutafaqun Alaih dan Imam Muslim)
Menurut Imam Muslim kalimat
laqod kuntu afrukuhu minshoubi Rosulillah farkan fayusholli bihi
" Yakin atau sungguh telah aku menghilangkan/mengerik mani yang telah kering dengan menggunakan kuku pada pakaian Rosul SAW"
Hadits terkait hal diatas menurut beberapa pendapat ulama adalah:
# Rosulullah SAW membasuh air mani, berarti ini menunjukan bahwa dalil tersebut air mani adalah najis. Pabila air mani tidak najis. Maka, tentu Rosulullah tidak akan membasuh air mani.
Yang sepakat dengan pendapat ini Imam Malik dan Imam Ahmad Bin Hanbal. Pada dalil atau hadits ini ada keterangan atau bukti yang menunjukan bahwa menghilangkan najis itu cukup dibasuh dengan air, walaupun terjadi hilafiyah sebelumnya (bisa dengan air).
# Menurut Imam Abu Hanifah beliau berpendapat bahwa mani itu hukumnya najis maka cara membersihkannya dengan dengan menggosok dan mengeriknya.
# Adapun menurut pendapat yang paling shoheh yaitu kalangan Imam Hanafiyah (pengikut Imam Hanafi) yaitu menurut Syeikh Muhammad Amin Al Kutbi lebih di perrinci.
@. Apabila mani itu kering maka cara membersihkannya cukup dengan di gosok atau kerik.
@. Dan pabila mani itu basah maka cara membersihkannya dengan cara dibasuh.
# Menurut Imam Syafi'i pada keterangan hadist ada lafadz "Laqod kuntu afruku" menurut Imam Syafi'i dalil ini menunjukan bahwa mani itu suci. Kenapa? karena, pabila mani itu najis maka, Nabi SAW akan membasuhnya seperti najis yang lain tetapi mani itu tidak najis. Maka, mani itu suci.
Pada hadits ke 4 ini kita bisa melihat bagaimana warna pemikiran para ulama yang juga alim, cerdas, wara'an dan juga kesholihannya. Mengambil sikap terkait hukum mani apakah najis, atau suci. Dimana letak perbedaanya yaitu pada lafadz alfarku dan al huslu. Walhasil menurut Madzhab Imam Syafi'iyyah bahwa mani adalah hukumnya tidak najis (Mani dari manusia). Karena, pabila mengatakan manusia adalah keturunan dari anak Adam dan mengatakan mani itu adalah najis. Maka, najis pula manusia sebagai anak Adam.
Wallahu 'alam bisyowab
28 april 2020
Salam Ngopi Nusantara
karya : Al Imam Ibnu Hajar Al Asqolani
Materi : Hadits ke 4
Bab : Izzalati Najasati Wabayaniha
Pemateri : Dr. KH. Kurnali M.Ag
"Dari Aisyah R.a beliau berkata bahwa Rosulullah SAW telah membasuh air mani , kemudian Rosulullah keluar untuk melakukan sholat pada pakaian Nabi yang terkena mani dan telah di cuci dan khalnya bermula saya melihat kain bekas yang telah di cuci"
(Mutafaqun Alaih dan Imam Muslim)
Menurut Imam Muslim kalimat
laqod kuntu afrukuhu minshoubi Rosulillah farkan fayusholli bihi
" Yakin atau sungguh telah aku menghilangkan/mengerik mani yang telah kering dengan menggunakan kuku pada pakaian Rosul SAW"
Hadits terkait hal diatas menurut beberapa pendapat ulama adalah:
# Rosulullah SAW membasuh air mani, berarti ini menunjukan bahwa dalil tersebut air mani adalah najis. Pabila air mani tidak najis. Maka, tentu Rosulullah tidak akan membasuh air mani.
Yang sepakat dengan pendapat ini Imam Malik dan Imam Ahmad Bin Hanbal. Pada dalil atau hadits ini ada keterangan atau bukti yang menunjukan bahwa menghilangkan najis itu cukup dibasuh dengan air, walaupun terjadi hilafiyah sebelumnya (bisa dengan air).
# Menurut Imam Abu Hanifah beliau berpendapat bahwa mani itu hukumnya najis maka cara membersihkannya dengan dengan menggosok dan mengeriknya.
# Adapun menurut pendapat yang paling shoheh yaitu kalangan Imam Hanafiyah (pengikut Imam Hanafi) yaitu menurut Syeikh Muhammad Amin Al Kutbi lebih di perrinci.
@. Apabila mani itu kering maka cara membersihkannya cukup dengan di gosok atau kerik.
@. Dan pabila mani itu basah maka cara membersihkannya dengan cara dibasuh.
# Menurut Imam Syafi'i pada keterangan hadist ada lafadz "Laqod kuntu afruku" menurut Imam Syafi'i dalil ini menunjukan bahwa mani itu suci. Kenapa? karena, pabila mani itu najis maka, Nabi SAW akan membasuhnya seperti najis yang lain tetapi mani itu tidak najis. Maka, mani itu suci.
Pada hadits ke 4 ini kita bisa melihat bagaimana warna pemikiran para ulama yang juga alim, cerdas, wara'an dan juga kesholihannya. Mengambil sikap terkait hukum mani apakah najis, atau suci. Dimana letak perbedaanya yaitu pada lafadz alfarku dan al huslu. Walhasil menurut Madzhab Imam Syafi'iyyah bahwa mani adalah hukumnya tidak najis (Mani dari manusia). Karena, pabila mengatakan manusia adalah keturunan dari anak Adam dan mengatakan mani itu adalah najis. Maka, najis pula manusia sebagai anak Adam.
Wallahu 'alam bisyowab
28 april 2020
Salam Ngopi Nusantara
Resensi Buku : Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam
Judul Buku : Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam
Penulis : Dr.H. Kurnali Sobandi, M.M
Cetakan 1, Tahun 2016
Berjumlah : 66 hlm
Penerbit : Pustaka Aufa Media (PAM Pres)
Sinopsis Buku ini memuat konsep dan langkah-langkah terkait dengan metode pengajaran pendidikan agama islam yang ditulis sistematis. Hal ini dapat dijumpai sistematika setiap penjelasan urutan setiap metode, landasan, langkah-langkah penerapan, kelayakan pengguna, petunjuk pengguna, keunggulan dan kelemahannya.
Perlu jadi catatan keberhasilan seorang guru agama islam dalam mengajarkan bidang studi "Pendidikan Agama Islam" adalah terletak pada pemahaman yang tepat dan pemilihan Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Sampai saat ini buku-buku yang menyangkut metodologi pengajaran agama islam memang dirasakan kurang, sehingga hal ini merupakan salah satu penyebab minimnya kompetensi guru agama islam tentang Metodologi yang akibatnya pendidikan agama islam di sekolah-sekolah belum layak tercapai secara maksimal.
Sebelum pembahasan pengertian mengenai metode terlebih dahulu keterangan pengertian mengenai arti kata metode, metodik dan metodologi, Dalam buku ini pembahasan lebih di titik beratkan kepada para pengajar agama islam dengan pempaparan mengenai metode pengajaran yang berjumlah 12. Sebelum pembahasan mengenai metode di awal dijelaskan terlebih dahulu mengenai arti kata metode, metodik dan metodologi. Berikut penjelasan mengenai kerancuan memahami tentang pendidikan dan pengajaran.
Pada isi bab mengenai berbagai metode didalamnya juga ada uraian penjelasan tentang urgensi metode, faktor yang mempengaruhi metode, klasifikasi metode. karena isi buku ini menjelaskan dan memetakan dari berbagai metode dengan penjelasan simple yang mudah difahami dari langkah-langkah yang harus di persiapkan sebelum metode tersebut di praktekan, seperti kendala dan kelemahan-kelemahan apa yang di hadapi pada saat merealisasikan metode tersebut seperti logistik, media, konsep, jadi para guru akan mendapatkan gambaran kelemahan-kelemahan dari masing- masing metode tersebut. Walhasil gak ada kesan kaku ini yang membuat saya tertarik baca bukunya kudu ampe kelar.
Menurut saya terkait kelemahan dari seluruh metode tersebut menjadi sebagai bahan evaluasi masing-masing pengajar.
Menurut saya dari berbagai kelemahan masing-masing metode bisa diisi mengenalkan dan mensinergikan dengan metode dari Syeikh Az Zarnuji, filsafat barat seperti Paulo Preire, KH.Dewantara, Benyamin S. Dan yang lainnya walaupun tentunya sama-sama mempunyai kelemahan dan kontrofersi dengan budaya kita. Namun, maksud saya kita ambil segi positif atau kelebihannya sebab yang saya maksud dari segi subtansinya yang sama yaitu mengamalkan ilmu.
Mengenai hal ini para pengajar yang lebih tahu medan kelas, karakter kelas, karakter siswa. Dan terkait metode-metode yang sudah di paparkan dalam buku ini seluruh metode pembelajaran sifatnya kondisional dari isi materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada peserta didik artinya materi yang akan di sampaikan bersifat momentum seperti metode praktek, tanya jawab, drama, kerja pengelompokan, dst, walhasil guru juga harus di tuntut mempelajari dan menurut saya gak hanya cukup dipelajari namun di hapal dan dipahami terlebih dahulu materi yang akan disampaikan.
Maaf ada sedikit yang mengganjal dalam pemikiran saya dari seluruh pembahasan mengenai metode pengajaran, saya tidak menemukan bahasan mengenai follow up hasil dari pengajaran metode pengajaran. Karena, menurut saya follow tak kalah penting untuk melanjutkan dan mewadahi potensi dan kreatifitas para peserta didik, mungkin pembahasan terkait follow up akan dikaji pada pembahasana edisi buku berikutnya. Contoh di metode Diskusi pabila sudah terrlasisasi
Buku ini menurut saya perlu dan wajib dipelajari dan dipahami tentunya diimplementasikan yang notabenya para mahasiswa yang mendaklarasikan bakal siap mengabdikan hidupnya menjadi seorang guru agama islam dan menurut saya bukan hanya guru agama islam, guru umum pun harus mempelajari ini.
Tabik
Cikarang 30 april 2020
Salam Ngopi Nusantara.
Penulis : Dr.H. Kurnali Sobandi, M.M
Cetakan 1, Tahun 2016
Berjumlah : 66 hlm
Penerbit : Pustaka Aufa Media (PAM Pres)
Sinopsis Buku ini memuat konsep dan langkah-langkah terkait dengan metode pengajaran pendidikan agama islam yang ditulis sistematis. Hal ini dapat dijumpai sistematika setiap penjelasan urutan setiap metode, landasan, langkah-langkah penerapan, kelayakan pengguna, petunjuk pengguna, keunggulan dan kelemahannya.
Perlu jadi catatan keberhasilan seorang guru agama islam dalam mengajarkan bidang studi "Pendidikan Agama Islam" adalah terletak pada pemahaman yang tepat dan pemilihan Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Sampai saat ini buku-buku yang menyangkut metodologi pengajaran agama islam memang dirasakan kurang, sehingga hal ini merupakan salah satu penyebab minimnya kompetensi guru agama islam tentang Metodologi yang akibatnya pendidikan agama islam di sekolah-sekolah belum layak tercapai secara maksimal.
Sebelum pembahasan pengertian mengenai metode terlebih dahulu keterangan pengertian mengenai arti kata metode, metodik dan metodologi, Dalam buku ini pembahasan lebih di titik beratkan kepada para pengajar agama islam dengan pempaparan mengenai metode pengajaran yang berjumlah 12. Sebelum pembahasan mengenai metode di awal dijelaskan terlebih dahulu mengenai arti kata metode, metodik dan metodologi. Berikut penjelasan mengenai kerancuan memahami tentang pendidikan dan pengajaran.
Pada isi bab mengenai berbagai metode didalamnya juga ada uraian penjelasan tentang urgensi metode, faktor yang mempengaruhi metode, klasifikasi metode. karena isi buku ini menjelaskan dan memetakan dari berbagai metode dengan penjelasan simple yang mudah difahami dari langkah-langkah yang harus di persiapkan sebelum metode tersebut di praktekan, seperti kendala dan kelemahan-kelemahan apa yang di hadapi pada saat merealisasikan metode tersebut seperti logistik, media, konsep, jadi para guru akan mendapatkan gambaran kelemahan-kelemahan dari masing- masing metode tersebut. Walhasil gak ada kesan kaku ini yang membuat saya tertarik baca bukunya kudu ampe kelar.
Menurut saya terkait kelemahan dari seluruh metode tersebut menjadi sebagai bahan evaluasi masing-masing pengajar.
Menurut saya dari berbagai kelemahan masing-masing metode bisa diisi mengenalkan dan mensinergikan dengan metode dari Syeikh Az Zarnuji, filsafat barat seperti Paulo Preire, KH.Dewantara, Benyamin S. Dan yang lainnya walaupun tentunya sama-sama mempunyai kelemahan dan kontrofersi dengan budaya kita. Namun, maksud saya kita ambil segi positif atau kelebihannya sebab yang saya maksud dari segi subtansinya yang sama yaitu mengamalkan ilmu.
Mengenai hal ini para pengajar yang lebih tahu medan kelas, karakter kelas, karakter siswa. Dan terkait metode-metode yang sudah di paparkan dalam buku ini seluruh metode pembelajaran sifatnya kondisional dari isi materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada peserta didik artinya materi yang akan di sampaikan bersifat momentum seperti metode praktek, tanya jawab, drama, kerja pengelompokan, dst, walhasil guru juga harus di tuntut mempelajari dan menurut saya gak hanya cukup dipelajari namun di hapal dan dipahami terlebih dahulu materi yang akan disampaikan.
Maaf ada sedikit yang mengganjal dalam pemikiran saya dari seluruh pembahasan mengenai metode pengajaran, saya tidak menemukan bahasan mengenai follow up hasil dari pengajaran metode pengajaran. Karena, menurut saya follow tak kalah penting untuk melanjutkan dan mewadahi potensi dan kreatifitas para peserta didik, mungkin pembahasan terkait follow up akan dikaji pada pembahasana edisi buku berikutnya. Contoh di metode Diskusi pabila sudah terrlasisasi
Buku ini menurut saya perlu dan wajib dipelajari dan dipahami tentunya diimplementasikan yang notabenya para mahasiswa yang mendaklarasikan bakal siap mengabdikan hidupnya menjadi seorang guru agama islam dan menurut saya bukan hanya guru agama islam, guru umum pun harus mempelajari ini.
Tabik
Cikarang 30 april 2020
Salam Ngopi Nusantara.
Resensi Buku : Ahkamul Fuqoha
Judul buku : AHKAMUL FUQAHA
Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2015)
Penyelaras : Tim Lembaga Ta'lif Wan Nasyr (LTN) PBNU
Penerbit : Khalista Surabaya
Cetakan Pertama, April 2011
Cetakan Kedua, Januari 2019
xlvii + 1312 hlm; 16,5 x 24 cm.
ISBN 978-979-1353-27-4
Peresensi : Rokhmat
Sinopsis
Bahtsul Masail al-Diniyyah adalah salah satu forum diskusi keagamaan dalam organisasi NU untuk merespon dan memberikan solusi atas problematika aktual yang muncul dalam kehidupan masyarakat, yang tidak saja meliputi persoalan hukum halal-haram melainkan juga hal-hal yang bersifat pengembangan keislaman, kenegaraan dan kajian kitab, sehingga kalau selama ini bahtsul Masail di NU hanya menyangkut masalah waqi'iyyah, kini telah diperluas dengan Bahtsul Masail secara maudhuiyyah dan qauniyyah. DR. KH. MA. Sahal Mahfudh
Dari sekian ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan agama, fiqih menjadi disiplin yang dianggap paling penting di lingkungan NU. Sebab, fiqih merupakan petunjuk bagi seluruh prilaku dan penjelas apa yang boleh dan yang tidak boleh. Fiqih merupakan tuntunan praktis mempraktekan agama dalam berbagai bidang kehidupan, dari soal beribadah hingga berpolitik. KH. Miftachul Akhyar
Keputusan yang dihasilkan NU melalui Muktamar dan Munas ini memiliki kekuatan hukum dan bisa dijadikan rujukan, karena merupakan hasil istimbath jama'i yang memiliki otoritas tertinggi di organisasi NU.
Para ulama dalam forum bahtsul masail telah menjadikan kutubul mu'tabarah yang diakui kualitas dan faliditasnya sebagai rujukan, sehingga produk yang dihasilkan sangat otoritatif dan layak menjadi rujukan bersama. Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj. MA
Dalam memutuskan sebuah hukum, sebagaimana dimaklumi, NU mempunyai sebuah forum yang dinamakan bahtsul masail yang dikoordinasi oleh syuriah (legislatif). Forum ini bertugas mengambil keputusan tentang hukum-hukum islam baik yang berkaitan dengan masail fiqhiyah (masalah fiqih) maupun masalah ketauhidan dan bahkan masalah-masalah tasyawuf (tarekat). Forum ini biasanya diikuti oleh Syuriah dan ulama-ulama NU yang berada di luar struktur organisasi termasuk para pengasuh pesantren. Masalah-masalah yang dibahas umumnya merupakan kejadian (waqi'ah) yang dialami oleh anggota masyarakat yang diajukan kepada Syuriah oleh organisasi ataypun perorangan. Masalah-masalah itu setelah diinventarisasi oleh Syuriah lalu diadakan skala prioritas pembahasannya dan kemudian dilakukan ke tingkat organisasi yang lebih tinggi: dari Ranting, MWC dari MWC ke Cabang, dari Cabang ke Wilayah, dari Wilayah ke pengurus Besar dan dari PB ke Munas dan pada ahirnya ke Muktamar.
Dari historis dan oprasionalitas bahtsul masail NU merupakan forum yang sangat dinamis, demokratis dan berwawasan luas. Loh kok? Dikatakan dinamis sebab persoalan (masail) yang digarap selalu mengikuti perkembangan (trend) hukum di masyarakat. Dikatakan demokratis karena di forum tersebut tidak ada perbedaan Kyai, santri baik yang tua maupun yang muda. Pendapat siapapun yang paling kuat itulah yang diambil, menurut hemat saya forum ini layaknya saling memunculkan referensi dalil sebagai penguat tidak ster leek satu sumber referensi saja. Dikatakan berwawasan luas sebab dalam bahtsul masail tidak ada dominasi mazhab dan selalu sepakat dalam khilaf.
Salah satu contoh sepakat dalam khilaf. Salah satu contoh untuk menunjukan fenomena "sepakat dalam khilaf" ini adalah mengenai status hukum dalam bunga bank. Dalam memutuskan masalah krusial ini tidak pernah ada kesepakatan. Ada yang mengatakan halal, haram, syubhat masail ini terjadi sampai Muktamar NU tahun 1971 di surabaya. Muktamar tersebut tidak mengambil sikap. Keputusan masih tiga pendapat: halal, haram, syubhat. Ini sebetulnya merupakan sikap antisipatif NU . Sebab ternyata setelah itu berkembang berbagai bank dan lembaga keuangan modern yang dikelola secara profesional. Orang pada ahirnya tidak bisa menghindari dari persoalan bank.
Namun kondisi sekarang buku-buku terbitan dari sebelah rame dicetak mengharamkan bank karena riba, dengan mengambil ref hanya satu sumber tanpa mengambil ref sebab akibat yang lain, bahkan yang notabenya ngaku warga NU sama-sama mengkonsumtif buku tersebut, padahal masalah terkait riba sudah dibahas di muktamar NU hingga tahun 1971 dan masuk kategori khilaf.
Perlu diketahui secara historis forum bahtsul masail menurut DR. KH.Sahal Mahfud di buku ini telah ada sebelum NU berdiri saat itu sudah ada tradisi dikalangan pesantren yang melibatkan kiai dan santri yang hasilnya di terbitkan dalam bulletin LINO (Lailtul Ijtima' Oelama) dan media bulletin dulu dijadikan sebagai wadah diskusi jarak jauh antar ulama ajang adu argument yang transformatif dengan tulisan namun itu bukan berarti tukaran (konflik) tapi hanya sebatas beda pendapat dan saling menghormati.
Bahtsul masail artinya membahas masalah-masalah waqi'ah (yang terjadi) melalui referensi (maraji') yaitu kutub al-fuqaha (kitab-kitan ahli fiqih). Mengenai hal ini pendapat-pendapat yang diambil keterangan dominan dari madzhab Syafiiyah. Namun demikian bukan berarti ulama NU menolak bahkan antipati pendapat (aqwal) ulama diluar Syafiiyah. Namun keputusan bahtsul masail belakangan ini sudah diwarnai dengan pendapat diluar madzhab Syafi'i.
Ada perkataan Kiai Wahab "Pekih iku nek rupek yo diokeh-okeh" (Fikih itu kalau sempit ya diupayakan agar longgar) pernyataan ini memang kelakar tapi mengandung filosofi yang tinggi. Maksudnya, fiqih itu merupakan ijtihady. Karena produk ijtihady maka keputusan fiqih itu bukan sakral, yang tidak boleh diubah meskipun situasi sosial budayanya sudah melaju kencang. Kalo masih penasaran silahkan beli bukunya buat koleksi dan tentunya sangat bermanfaat karena kita bisa banyak referensi ribuan permasalah di bahas dengan hasilnya dan rujukan dalil dan berbagai referensi, jadi semakin banyak referensi kita jadi gak kaku dalam menyikapi khilafiyah.
Wallahu 'alam
Cikarang 12 Mei 2020
#Salam Ngopi Nusantara
Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2015)
Penyelaras : Tim Lembaga Ta'lif Wan Nasyr (LTN) PBNU
Penerbit : Khalista Surabaya
Cetakan Pertama, April 2011
Cetakan Kedua, Januari 2019
xlvii + 1312 hlm; 16,5 x 24 cm.
ISBN 978-979-1353-27-4
Peresensi : Rokhmat
Sinopsis
Bahtsul Masail al-Diniyyah adalah salah satu forum diskusi keagamaan dalam organisasi NU untuk merespon dan memberikan solusi atas problematika aktual yang muncul dalam kehidupan masyarakat, yang tidak saja meliputi persoalan hukum halal-haram melainkan juga hal-hal yang bersifat pengembangan keislaman, kenegaraan dan kajian kitab, sehingga kalau selama ini bahtsul Masail di NU hanya menyangkut masalah waqi'iyyah, kini telah diperluas dengan Bahtsul Masail secara maudhuiyyah dan qauniyyah. DR. KH. MA. Sahal Mahfudh
Dari sekian ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan agama, fiqih menjadi disiplin yang dianggap paling penting di lingkungan NU. Sebab, fiqih merupakan petunjuk bagi seluruh prilaku dan penjelas apa yang boleh dan yang tidak boleh. Fiqih merupakan tuntunan praktis mempraktekan agama dalam berbagai bidang kehidupan, dari soal beribadah hingga berpolitik. KH. Miftachul Akhyar
Keputusan yang dihasilkan NU melalui Muktamar dan Munas ini memiliki kekuatan hukum dan bisa dijadikan rujukan, karena merupakan hasil istimbath jama'i yang memiliki otoritas tertinggi di organisasi NU.
Para ulama dalam forum bahtsul masail telah menjadikan kutubul mu'tabarah yang diakui kualitas dan faliditasnya sebagai rujukan, sehingga produk yang dihasilkan sangat otoritatif dan layak menjadi rujukan bersama. Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj. MA
Dalam memutuskan sebuah hukum, sebagaimana dimaklumi, NU mempunyai sebuah forum yang dinamakan bahtsul masail yang dikoordinasi oleh syuriah (legislatif). Forum ini bertugas mengambil keputusan tentang hukum-hukum islam baik yang berkaitan dengan masail fiqhiyah (masalah fiqih) maupun masalah ketauhidan dan bahkan masalah-masalah tasyawuf (tarekat). Forum ini biasanya diikuti oleh Syuriah dan ulama-ulama NU yang berada di luar struktur organisasi termasuk para pengasuh pesantren. Masalah-masalah yang dibahas umumnya merupakan kejadian (waqi'ah) yang dialami oleh anggota masyarakat yang diajukan kepada Syuriah oleh organisasi ataypun perorangan. Masalah-masalah itu setelah diinventarisasi oleh Syuriah lalu diadakan skala prioritas pembahasannya dan kemudian dilakukan ke tingkat organisasi yang lebih tinggi: dari Ranting, MWC dari MWC ke Cabang, dari Cabang ke Wilayah, dari Wilayah ke pengurus Besar dan dari PB ke Munas dan pada ahirnya ke Muktamar.
Dari historis dan oprasionalitas bahtsul masail NU merupakan forum yang sangat dinamis, demokratis dan berwawasan luas. Loh kok? Dikatakan dinamis sebab persoalan (masail) yang digarap selalu mengikuti perkembangan (trend) hukum di masyarakat. Dikatakan demokratis karena di forum tersebut tidak ada perbedaan Kyai, santri baik yang tua maupun yang muda. Pendapat siapapun yang paling kuat itulah yang diambil, menurut hemat saya forum ini layaknya saling memunculkan referensi dalil sebagai penguat tidak ster leek satu sumber referensi saja. Dikatakan berwawasan luas sebab dalam bahtsul masail tidak ada dominasi mazhab dan selalu sepakat dalam khilaf.
Salah satu contoh sepakat dalam khilaf. Salah satu contoh untuk menunjukan fenomena "sepakat dalam khilaf" ini adalah mengenai status hukum dalam bunga bank. Dalam memutuskan masalah krusial ini tidak pernah ada kesepakatan. Ada yang mengatakan halal, haram, syubhat masail ini terjadi sampai Muktamar NU tahun 1971 di surabaya. Muktamar tersebut tidak mengambil sikap. Keputusan masih tiga pendapat: halal, haram, syubhat. Ini sebetulnya merupakan sikap antisipatif NU . Sebab ternyata setelah itu berkembang berbagai bank dan lembaga keuangan modern yang dikelola secara profesional. Orang pada ahirnya tidak bisa menghindari dari persoalan bank.
Namun kondisi sekarang buku-buku terbitan dari sebelah rame dicetak mengharamkan bank karena riba, dengan mengambil ref hanya satu sumber tanpa mengambil ref sebab akibat yang lain, bahkan yang notabenya ngaku warga NU sama-sama mengkonsumtif buku tersebut, padahal masalah terkait riba sudah dibahas di muktamar NU hingga tahun 1971 dan masuk kategori khilaf.
Perlu diketahui secara historis forum bahtsul masail menurut DR. KH.Sahal Mahfud di buku ini telah ada sebelum NU berdiri saat itu sudah ada tradisi dikalangan pesantren yang melibatkan kiai dan santri yang hasilnya di terbitkan dalam bulletin LINO (Lailtul Ijtima' Oelama) dan media bulletin dulu dijadikan sebagai wadah diskusi jarak jauh antar ulama ajang adu argument yang transformatif dengan tulisan namun itu bukan berarti tukaran (konflik) tapi hanya sebatas beda pendapat dan saling menghormati.
Bahtsul masail artinya membahas masalah-masalah waqi'ah (yang terjadi) melalui referensi (maraji') yaitu kutub al-fuqaha (kitab-kitan ahli fiqih). Mengenai hal ini pendapat-pendapat yang diambil keterangan dominan dari madzhab Syafiiyah. Namun demikian bukan berarti ulama NU menolak bahkan antipati pendapat (aqwal) ulama diluar Syafiiyah. Namun keputusan bahtsul masail belakangan ini sudah diwarnai dengan pendapat diluar madzhab Syafi'i.
Ada perkataan Kiai Wahab "Pekih iku nek rupek yo diokeh-okeh" (Fikih itu kalau sempit ya diupayakan agar longgar) pernyataan ini memang kelakar tapi mengandung filosofi yang tinggi. Maksudnya, fiqih itu merupakan ijtihady. Karena produk ijtihady maka keputusan fiqih itu bukan sakral, yang tidak boleh diubah meskipun situasi sosial budayanya sudah melaju kencang. Kalo masih penasaran silahkan beli bukunya buat koleksi dan tentunya sangat bermanfaat karena kita bisa banyak referensi ribuan permasalah di bahas dengan hasilnya dan rujukan dalil dan berbagai referensi, jadi semakin banyak referensi kita jadi gak kaku dalam menyikapi khilafiyah.
Wallahu 'alam
Cikarang 12 Mei 2020
#Salam Ngopi Nusantara
Resensi Buku "Oleh-Oleh Saya Dari Makkah
Buku : Oleh-Oleh Saya Dari Makkah
Karya : Dr KH Kurnali M.Ag
Peresensi
Oleh : Rokhmat
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam yang tidak menyerupai dengan mahlukNya dan shalawat serta salam yang paling terindah tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sungguh ibadah haji sangat sakral dan memiliki banyak keutamaan, di samping mendapat kecintaan dari-Nya, dekat dengan-Nya, diberikan kecukupan dan ketenangan, serta di akhirat mendapat surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Prosesi ibadah dalam Islam bukan hanya sekedar memburu pahala dan mengejar surga, tetapi juga untuk revolusi mental, akhlak dan prilaku. Suatu contoh, shalat untuk mengekang perilaku tercela dan perbuatan munkar, puasa untuk membentuk pribadi bertaqwa.
Begitu juga ibadah haji, untuk merubah prilaku secara total menuju kebaikan.
Tidak disangsikan lagi bahwa haji adalah afdhalu al tha'ah (bentuk keta'atan yang paling utama) dan haji adalah ajallu al qurubat (bentuk pendekatan yang paling agung) yang dilakukan oleh seorang muslim terhadap Tuhannya. Demikian pula haji yang diwajibkan oleh Allah sebagai salah satu rukun islam.
Mungkin saja dalam benak Anda masih tersimpan banyak pertanyaan seputar haji, umrah, kurban, dan hari raya, banyak hal lagi bagaimana nanti pada saat memasuki wilayah negara yang bukan tanah air kita dan berbagai informasi penting yang mesti kita pelajari berbagai budaya kumpul dalam satu tempat dan tentunya harus kita fahami terlebih Anda yang mungkin sudah berencana mendaftar umroh atau haji, tentunya sambil menunggu antrian keberangkatan alangkah baiknya kita, baca-baca guna bekal wawasan buat persiapan berangkat umrah atau haji.
Buku yang diberi judul "Oleh-Oleh Saya Dari Makkah" karya Dr KH. Kurnali M.Ag ini berisi tentang perjalanan saat melakukan ibadah haji yang mana di dalamnya dikupas tuntas dengan bahasa yang sederhana namun sangat lugas, jelas dan pokoknya komprehensif.
Dari pengertian ibadah haji dari tinjauan Multidisipliner, ibadah haji tinjauan sosio-historis, ibadah haji dirasah islamiyah dalam ilmu akademik tinjauan dari (tafsir Al-Qur'an, hadits dan tasyawuf), ibadah haji tinjauan kajian kontemporer (hubungan dengan pemerintahan, pembiayaan, hingga perbankan, ekonomi, moral, sosial dan budaya) yang dimana didalamnya sangat njlimet dan perlu diketahui kita, terlebih yang belum menunaikan ibadah haji. Buku ini disusun dengan cukup lengkap dan sederhana, berbagai topik dibahas dengan bahasa yang mudah dicerna, diuraikan dengan dasar yang kuat dan dalil-dalil yang terjaga keshahihannya.
Nah tak kalah penting Anda akan di berikan bagaimana prosedur pendaftaran haji guna mempermudah proses pembayaran pemberangkatan ibadah haji, panduan perjalanan haji kegiatan di Tanah Air sebelum berangkat dan kegiatan di Arab Saudi dan tata cara melaksanakan ibadah haji.
Buku ini disusun secara visualis, praktis dan sistematis, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad – Sholallahu Alaihi Wassalam – masih minim, sehingga kehadiran buku ini akan menjadi jawabannya dan memudahkan setiap calon jamaah haji dari semua kalangan untuk mempelajari manasik haji tanpa mengalami kesulitan.
Patut disayangkan, ibadah haji dan umrah yang dilaksanakan dengan biaya yang tidak murah dan cucuran keringat yang tidak sedikit, ternyata tidak menghasilkan haji mabrur, karena kesalahan yang terjadi. Bahkan tak jarang jamaah haji didoktrin dengan manasik haji dan ibadah yang mengikat, menyusahkan dan membebankan namun jauh dari petunjuk agama, jauh dari tuntunan Rosul dan para shahabat.
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.
Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Selamat membaca, Selamat belajar.
Tabik
Cikarang 06 juni 2020
Karya : Dr KH Kurnali M.Ag
Peresensi
Oleh : Rokhmat
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam yang tidak menyerupai dengan mahlukNya dan shalawat serta salam yang paling terindah tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sungguh ibadah haji sangat sakral dan memiliki banyak keutamaan, di samping mendapat kecintaan dari-Nya, dekat dengan-Nya, diberikan kecukupan dan ketenangan, serta di akhirat mendapat surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Prosesi ibadah dalam Islam bukan hanya sekedar memburu pahala dan mengejar surga, tetapi juga untuk revolusi mental, akhlak dan prilaku. Suatu contoh, shalat untuk mengekang perilaku tercela dan perbuatan munkar, puasa untuk membentuk pribadi bertaqwa.
Begitu juga ibadah haji, untuk merubah prilaku secara total menuju kebaikan.
Tidak disangsikan lagi bahwa haji adalah afdhalu al tha'ah (bentuk keta'atan yang paling utama) dan haji adalah ajallu al qurubat (bentuk pendekatan yang paling agung) yang dilakukan oleh seorang muslim terhadap Tuhannya. Demikian pula haji yang diwajibkan oleh Allah sebagai salah satu rukun islam.
Mungkin saja dalam benak Anda masih tersimpan banyak pertanyaan seputar haji, umrah, kurban, dan hari raya, banyak hal lagi bagaimana nanti pada saat memasuki wilayah negara yang bukan tanah air kita dan berbagai informasi penting yang mesti kita pelajari berbagai budaya kumpul dalam satu tempat dan tentunya harus kita fahami terlebih Anda yang mungkin sudah berencana mendaftar umroh atau haji, tentunya sambil menunggu antrian keberangkatan alangkah baiknya kita, baca-baca guna bekal wawasan buat persiapan berangkat umrah atau haji.
Buku yang diberi judul "Oleh-Oleh Saya Dari Makkah" karya Dr KH. Kurnali M.Ag ini berisi tentang perjalanan saat melakukan ibadah haji yang mana di dalamnya dikupas tuntas dengan bahasa yang sederhana namun sangat lugas, jelas dan pokoknya komprehensif.
Dari pengertian ibadah haji dari tinjauan Multidisipliner, ibadah haji tinjauan sosio-historis, ibadah haji dirasah islamiyah dalam ilmu akademik tinjauan dari (tafsir Al-Qur'an, hadits dan tasyawuf), ibadah haji tinjauan kajian kontemporer (hubungan dengan pemerintahan, pembiayaan, hingga perbankan, ekonomi, moral, sosial dan budaya) yang dimana didalamnya sangat njlimet dan perlu diketahui kita, terlebih yang belum menunaikan ibadah haji. Buku ini disusun dengan cukup lengkap dan sederhana, berbagai topik dibahas dengan bahasa yang mudah dicerna, diuraikan dengan dasar yang kuat dan dalil-dalil yang terjaga keshahihannya.
Nah tak kalah penting Anda akan di berikan bagaimana prosedur pendaftaran haji guna mempermudah proses pembayaran pemberangkatan ibadah haji, panduan perjalanan haji kegiatan di Tanah Air sebelum berangkat dan kegiatan di Arab Saudi dan tata cara melaksanakan ibadah haji.
Buku ini disusun secara visualis, praktis dan sistematis, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad – Sholallahu Alaihi Wassalam – masih minim, sehingga kehadiran buku ini akan menjadi jawabannya dan memudahkan setiap calon jamaah haji dari semua kalangan untuk mempelajari manasik haji tanpa mengalami kesulitan.
Patut disayangkan, ibadah haji dan umrah yang dilaksanakan dengan biaya yang tidak murah dan cucuran keringat yang tidak sedikit, ternyata tidak menghasilkan haji mabrur, karena kesalahan yang terjadi. Bahkan tak jarang jamaah haji didoktrin dengan manasik haji dan ibadah yang mengikat, menyusahkan dan membebankan namun jauh dari petunjuk agama, jauh dari tuntunan Rosul dan para shahabat.
Semoga Allah menjadikan bagi penulis, penerbit, pengedar dan pembaca buku ini mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.
Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Selamat membaca, Selamat belajar.
Tabik
Cikarang 06 juni 2020
Langganan:
Postingan (Atom)