Senin, 04 Mei 2020

Resensi Buku Tali Jiwo

Oleh : Rokhmat

Sudah berapa lama kau terjebak dengan beragam kesibukan yang tak habis-habis itu? Berhentilah berbusa-busa tentang kemerdekaan bila ternyata kau sendiri tak punya waktu luang.

Padahal, hanya di dalam waktu luang manusia bisa berfikir dan merenung tentang bagaimana seyogiyanya mengisi kemerdekaan hidup.

Maka, waktu luang itu jangan dimampatkan lagi dengan melulu main gadget. Berbincanglah bersamaku. Duduklah disampingku dan buka ruang imajinasimu. Bersama-sama kita akan larut dalam suara-suara  Talijiwo. Mungkin kau akan semakin gelisah, marah, atau justru akan lupa beban dunia. Mari bersama-sama merdeka. Meski kita tetap tak tak bisa merdeka dari kenangan. Heuheuheu...

Sebatas prolog reveiw buku,. Yaa cara nulis saya, saya mengakui tidak sesuai dengan standarisasi kaum akademisi, kerap panjang kali lebar, kalo lagi rada mood tulisan ngalor ngidul ampe gak berujung walaupun dah nyampai titik. Berhentinya kalo sudah merasa cukup, kata cukuppun hanya saya yang tahu bukan teman, para pembaca, pun keluarga. Kata cukup yang saya maksudkan dengan  esensi makna kata sifat mahluk dalam berbagai keadaan susah, senang, sakit, sehat, banyak, sedikit dari perkara yang dibikin dan digerakan oleh Allah ta'ala. Hehehe nggak nyambung ya? Sengaja,
cukup.

Judul: Talijiwo
Penulis: Sujiwo Tejo
Editor: Arief Koes Hernawan, Nurjannah Intan
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan: Cet. 3, 2018
Tebal: viii + 176 hlm; 20,5 cm
ISBN: 978-602-291-455-6
Peresensi: Rokhmat

Buku ini berisi kumpulan 35 cerita pendek yang terbagi menjadi lima bagian dan sebuah cerita—atau mungkin bisa disebut prolog—di luar lima bagian tersebut. Secara garis besar, buku ini bercerita tentang fenomena-fenomena yang terjadi di dalam kehidupan dua tokoh bernama Sastro dan Jendro, yang bisa berperan menjadi apa saja pada masing-masing cerita. Kadang sebagai teman di salah satu cerita, sepasang kekasih di cerita lainnya, sepasang suami istri, guru dan murid, ibu dan anak, kakek dan cucu, pekerja, atau tetangga.

"Cinta bukanlah seluruh kata-kata yang pernah ada, sebab rasaku padamu tak tentang kata....

Fenomena-fenomena yang diangkat di dalam cerita pun umumnya mengacu pada kejadian nyata di sekitar kita. Beberapa cerita bahkan secara eksplisit dikaitkan dengan isu/kejadian yang sedang terjadi di Indonesia, khususnya sosial budaya dan politik. Dalam setiap cerita selalu diselipkan #Talijiwo, yang merupakan quotes/renungan untuk menanggapi fenomena yang sedang diangkat. Satu yang menarik dari selipan quotes ini adalah gaya penuturannya yang romantis, seolah ditujukan untuk seorang kekasih. Bagi yang belum membaca bukunya, ketika menjumpai beberapa kutipan quotes dari buku ini di berbagai unggahan media sosial pasti akan mengira buku ini adalah roman percintaan yang romantis. Padahal tidak demikian. Buku ini lebih sebagai refleksi dan/atau perenungan atas kejadian-kejadian di negeri ini.

Berikut beberapa contoh quotes di dalam buku ini yang pasti akan membuat pembaca jatuh hati:

“Lebih sunyi daripada kepak sayap capung di tanah rantau, Kekasih, rinduku padamu mengembara ke bintang-bintang"

(Arus Rantau, hlm. 23)

“Senja kukenang pada keningmu, Kekasih. Kala kau rebah di antara tangis dan cakrawala.”

(Sadap, hlm. 79)

“Segunung apa pun diamku merenung, tak mungkin aku sampai pada pemahaman mengapa aku mencintaimu, Kekasih…”

(Tongkol, hlm. 102)

Esai-esainya yang banyak memberi pencerahan sekaligus refleksi tentang nilai dan hubungan kemanusian yang akan pudar. Paling tidak kita mendapat sebuah gambaran yang terjadi di masa lalu dan kemudian membandingkanya dengan peristiwa masa sekarang ini.

Banyak orang pontang-pabting mdncari duit tanpa tahu alamat duit. Alamat duit adalah Tuhan, kekasih.jala  ke sananya cinta. Kendaraannya jiwa pasrah.

Kadang kalo lagi suntuk bukunya Presiden Djancuker dadi penghibur ketawa ketiwi yang lucu gak tahu apa yang di ketawain.

08 mei 2020
Salam Ngopi Nusantara


BANTU ANAK MENJADI PANDAI MENULIS, TRAMPIL, BERKREASI, DENGAN CORAT-CORET


Oleh : Rokhmat

"Aduh, adek corat-coret malah ke baju sih? Kan udah mamah kasih kertas"
"Ya ampun kaka, itu temboknya kok di coret-coretin spidol jadi kotor, jorok tau heeeeh!!"
"Tuh kan, kena ke baju kamu. Ini nodanya gak bisa hilang dicuci?"
Kok Salma dibolehin mamanya main coret-coret dinding kalo aku nggak boleh?"
Banyak lagi berbagai omelan dan  larangan dari orang tua kepada anak, pabila anak bermain spidol, pulpen, atau krayon yang sedang mencoret-coret  dinding atau buku-buku kosong.

Sebagai orang tua, kita kadang keliru dengan persepsi yang kita miliki. Corat-coret membuat rusak cat dinding rumah kita yang sudah bagus. Padahal berawal dari corat-coret tak beraturan, anak dapat mengembangkan kemampuannya menggambar dan pada akhirnya mampu menghasilkan tulisan dan karya seni. Jadi jangan buru-buru melarang anak Anda corat-coret, tapi sediakan media yang tepat! Seperti kertas kosong, papan tulis, pabila itu semua mengeluarkan anggaran bisa Anda gunakan media yang lain bisa jalan gang-gang yang sudah di cor.

Sore hari habis selesai menunaikan sholat ashar ngobrol bareng anak-anak sambil nunggu waktu buka puasa, eh Salma anak cewekku satu-satunya sambil ngelendot (maklum anak cewek kalo sama Abahnya ngelebihi prangko lengketnya) meminta tolong. Aku pun segera menoleh menatap wajahnya dan menyimak dengan seksama
"Abah ntar malem Salma bikinin engklek ya?"
Dengan sigap saya menjawab " Ashiap cantik, sayangku". Biasa kalo lagi gemes celotehan canda Abahnya, seketika anakku cewekku langsung mencubit pipi kananku. Walhasil segera ambil motor ngabuburit sambil berfikir "engklek dibikin pake cat aja kali ya biar gak gampang ilang" walhasil mampir toko bangunan beli cat item dan kuning.

Bada sholat tarawih dirumah bersama keluarga selesai do'a dan niat puasa ramadhan, Salma langsung menagih.
"Bah hayuu bikinin engklek".
"Iya nak, bentar yaaah?"
Sambil mengambil cat dan sebelum bikin pola saya tanya Salma dulu.
"Nak bikin engkleknya di mana"
"Digang aja Bah"
"Oh iya udah hayuu"

Berhubung biasanya anak-anak perum kalo main engklek di gang-gang jalan, Langsung bikin pola berikut dikasih angka menggunakan pecahan batu bata, setelah jadi pola. Saya cat, Salma dan Kakanya pun serius menyimak, Kakaknya penasaran. Kaka saya tanyain
"Kakak mau bantuin?"
"Iya Bah."
"Iya udah nih, kakak yang kasih warna pake kuas, Salma mau bantuin juga?"
Salma pun langsung mendekat dengan begitu senangnya seraya berkata
"Iya Bah, ih horeee aku mau mewarnai pake cat".




Separuh perjalanan bikin engklek, anak-anak pada ngumpul semakin ramai menyaksikan, beberapa anakpun pesan digambarin spongebob, patrick, Doraemon . Saya berfikir hemm cat habis cuman ngepas buat engklek itu juga hanya dua warna. Tetangga ada yang keluar rumah dan nawarin cat bekas. Alhamdulillah ahirnya bisa melanjutkan reques anak-anak gang. Dan dibantu Bapak-bapak dan anak-anak sekitar gang dan bisa membuat berbagai jenis gambar kartun reques anak-anak dengan karakter serta caption yang berbeda.


Pernah aku baca dalam buku "gembira bermain corat-coret" bahwa kegiatan bermain corat-coret anak akan mengarahkannya supaya lebih menstimulasi otak anak. Apalagi tembok bisa dibersihkan dari coretan, tapi kalo hati anak yang sedih karena dimarahi akibat mengotori tembok akan sulit diobati.



Sayangnya saat ini kebanyakan orang tua lebih suka anaknya kecil-kecil sudah pandai membaca kata, yang lebih di titik beratkan pada topik baca tok, padahal hal tersebut merupakan spesialisasi otak kiri. Otak kanan yang spesialisasinya gambar terabaikan walhasil otak kiri anak menjadi dominan otak kanannya. Anak yang otak kirinya dominan lebih mudah stres belajar dibanding anak yang otak kirinya dan kanannya seimbang.

Oleh karena itu, pengembangan otak kanan sejak dini sangat penting dan diperlukan bagi masa depan anak. Karena otak kanan yang menstimulasi dengan baik dapat mendorong anak untuk lebih bersosialisasi, berempati dengan orang lain, juga meningkatkan ekspresinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tentunya membutuhkan sebuah hiburan. Karena dengan hiburan orang akan bisa melepaskan kebosanan bahkan rasa jenuh, penat, lelah sekaligus, setelah seharian beraktivitas. Hiburan yang dapat Anda bisa nikmati salah satunya adalah dengan acara menoton TV, FB, Twiter, whatsapp, dan mendengarkan musik bahkan dengan menggambar atau menulis, dan juga dapat digunakan untuk hiburan. Sebenarnya, ada banyak cara bagi kita untuk menghindari kelelahan dan kelelahan.

Anda bahkan dapat mengekspresikan diri melalui seni untuk membagikan perasaan Anda. Salah satunya adalah menggambar seni kartun imut, metode ini sangat baik untuk Anda belajar menggambar sendiri atau Anda dapat menemukan referensi lain dengan karakter caption yang sedang Anda alami dsb.

Kali ini saya mencoba menggoyangkan jari jemari bukan tanpa sebab. Tentunya karena, permintaan anak cewek sekali gus ngolah isi otak untuk membuka kenangan semasa sekolah MI, dan  untuk mengisi kejenuhan masa PSBB lock dwoun beberapa minggu ini.

Belajar jadi pribadi yang bijak. Ketahui apa yang harus dihindari dan apa yang harus diberikan perhatian penuh. Semoga dengan memberikan perhatian kepada anak-anak karena kebutuhan, bukan hanya memenuhi berbagai fasilitas yang sejatinya tidak sesuai pada fungsinya, menjadikan anak akan tumbuh berkreasi mengetahui jatidirinya yang tentunya beda dengan jatidiri orang tuanya.
Tak ada yang salah dalam menunjukkan kamu peduli sosial tentang seseorang dan lingkungan, yang salah adalah mengharapkan dia untuk melakukan hal yang sama.

Gcc 04 april 2020
Salam Ngopi Nusantara.